Medan (ANTARA) - Polbangtan Medan melatih 8 penyuluh di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang terkait budidaya bawang merah True Shallot Seed (TSS) varietas Sanren.
"Upgrade penyuluh di BPP Batang Kuis ini penting dalam mendukung program Menteri Pertanian dan BPPSDMP Kementan RI," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menghubungi, Rabu (22/4).
Baca juga: Ditengah COVID-19, BPPSDMP kawal tanam bawang serentak di Sumut
Baca juga: Jajaran Kementan dilatih menulis berita mendukung program utama Kostratani
Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostra Tani) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP (Balai Penyulihan Pertanian) dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
"Apalagi di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 Menteri SYL, menekankan pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi berhenti. Termasuk kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen oleh petani harus tetap berlangsung," jelsanya.
Demikian halnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyatakan insan penyuluh pertanian tetap melakukan pendampingan kepada petani meski dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Karenanya, Polbangtan Medan yang diberi amanah oleh Kementan dalam pembinaan tetap konsern terhadap eksistensi penyluh yang salah satunya dengan aktif mengadakan pelatihan walaupun 'badai' COVID-19 masih melanda negeri ini," tegasnya.
Upgrade ilmu pertanian dalam pelatihan yang dihadiri Koordinator BPP Batang Kuis ini terkait budidaya bawang merah True Shallot Seed (TSS) varietas Sanren, dengan narasumber Dosen dan Asisten Dosen Polbangtan Medan Tience Pakpahan dan Hamdan.
"Kegiatan ini merupakan wujud Pembinaan BP3K yang diwadahi oleh BPPSDMP dan digerakkan oleh Polbangtan Medan sebagai penanggung jawab wilayah Sumut." kata Tience menimpali.
Disitu para peserta (penyuluh) diajarkan cara penyemaian melalui media tanam di tray dan di bedengan. Persemaian dipersiapkan untuk bibit ( mini bulb) yang akan di tanam di lapangan 45 hari kemudian.
"Dalam pelatihan ini kita tetap lakukan dengan mengikuti protocol pencegahan COVID-19 sesuai aturan physical distancing dengan jarak 2 meter, pakai masker dan selalu jaga kebersihan diri. Peserta dibagi dua sesi masing-masing 4 orang penyuluh dalam satu sesi," jelas Tience.