Jakarta (ANTARA) - Manchester City melakukan penyelidikan setelah Kyle Walker meminta maaf karena mengadakan pesta bersama para pekerja seks komersial atau kegiatan amoral selama lockdown dampak pandemi virus corona.
Bek Inggris itu terancam terkena hukuman disiplin setelah The Sun melaporkan bahwa dia dan seorang teman membayar dua PSK untuk mengunjungi rumahnya di Cheshire hanya beberapa jam setelah mengajak para penggemarnya lewat media sosial guna mematuhi saran pemerintah selama lockdown.
Baca juga: Garry Neville kecam cara Liga Premier tangani krisis virus corona
Baca juga: Bos sepak bola Italia sebut Serie A lanjut lagi Oktober
"Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas pilihan yang saya buat pekan lalu yang menyebabkan munculnya berita hari ini mengenai kehidupan pribadi saya di sebuah tabloid," kata pemain berusia 29 tahun itu dalam laman ESPN yang dipantau di Jakarta, Senin.
"Saya meminta maaf kepada keluarga saya, sahabat, klub sepak bola, pendukung dan masyarakat karena telah mengecewakan mereka."
Walker dan seluruh skuat City berlatih di rumah selama liga dihentikan sementara.
City mengeluarkan pernyataan yang berbunyi, "Manchester City FC sudah mengetahui cerita sebuah tabloid menyangkut kehidupan pribadi Kyle Walker dalam kaitannya dengan pelanggaran lockdown dan aturan jaga jarak sosial di Inggris."
"Pesepak bola adalah role model global, dan staf serta para pemain kami bekerja untuk mendukung upaya luar biasa NHS dan para pekerja sangat penting dalam perang melawan dampak virus corona COVID-19, dengan apa pun yang kami bisa. Tindakan Kyle dalam hal ini bertentangan langsung dengan upaya-upaya ini."
"Kami kecewa mendengarkan tudingan itu, mencatat pernyataan dan permintaan maaf Kyle yang cepat, serta akan mengadakan prosedur disipliner internal dalam beberapa hari ke depan."
City selidiki kelakuan amoral Kyle Walker selama lockdown
Senin, 6 April 2020 7:19 WIB 838