Jakarta (ANTARA) - Belum ada laporan kerusakan akibat gempa tektonik dengan magnitudo 5,5 yang mengguncang wilayah Manokwari, Papua Barat, pada Jumat malam sekitar pukul 21.32 WIB, kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat malam.
Ia menyebutkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter M=5,5 dan tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Manokwari diguncang gempa magnitudo 5,5
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0.28 LU dan 133.53 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 139 km arah barat laut Manokwari, Papua Barat pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Rahmat, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas sesar geser manokwari.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser (strike slip fault)," ujarnya.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Manokwari, II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hingga Jumat malam pukul 23.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa," kata Rahmat.
Belum ada laporan kerusakan akibat gempa tektonik di Manokwari
Sabtu, 28 Maret 2020 1:03 WIB 753