"Saya nyatakan bahwa penyebar hoax itu adalah teroris karena sudah menyebar teror di masyarakat. Perbuatan dia itu telah membuat orang ketakutan, jadi samalah ini dengan teroris," katanya, Senin.
Terhadap pria berinisial F yang terekam dalam video viral tersebut, pihak Dinas Kesehatan mengaku sudah memaafkannya.
Baca juga: Viral, wabah virus corona masuk Medan, RSUP Adam Malik: Hoaks!
Baca juga: Viral, wabah virus corona masuk Medan, RSUP Adam Malik: Hoaks!
Selain itu, pihaknya juga tidak akan memperkarakan perbuatan itu kepada pihak Kepolisian.
"Saya pikir saya juga menyebutkannya dengan sangat keras, dia (F) juga sudah meminta maaf, jadi tidak ada alasan untuk tidak memaafkannya. Kita kan sudah memaafkannya, saya rasa tidak ada alasan lagi melaporkan ke polisi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar video yang menyebutkan adanya pasien novel coronavirus atau virus corona (Covid-19) di Kota Medan, Sumatera Utara. Video pendek ini viral dan beredar melalui pesan berantai WhatsApp, Jumat (15/2).
Baca juga: Pria dalam video hoax tentang virus corona di Medan minta maaf
Baca juga: Pria dalam video hoax tentang virus corona di Medan minta maaf
Dalam video yang berdurasi 49 detik itu tampak seorang pria berkemeja hitam menggunakan masker abu-abu mengatakan bahwa dirinya baru saja mendapatkan laporan terkait adanya pasien diduga terinfeksi Covid-19 di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Setelah membuat resah masyarakat Sumatera Utara, pria berinisial F yang terekam dalam video tersebut mengunjungi Dinas Kesehatan Sumut untuk meminta maaf.
Dalam pertemuan tersebut F juga membuat video permintaan maaf yang berdurasi 43 detik.
"Sehubungan dengan beredarnya video yang telah saya perbuat, dengan ini saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang dirugikan antara lain Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara dan Rumah Sakit Adam Malik Medan yang telah saya sebutkan dalam video yang saya perbuat dan saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat," katanya.