Medan (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, meminta pemanfaatan Jalur Layang Kereta Api Bandara Kualanamu di Sumatera Utara yang sepanjang 10,8 kilometer itu dimanfaatkan lebih optimal lagi.
"Jalur layang KA diharapkan semakin memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menggunakan moda kereta api," ujarnya di Stasiun KA Medan, Sabtu (4/1).
Menhub ke Sumut meninjau berbagai proyek dan sekaligus arus balik penumpang Natal dan Tahun Baru 2020.
Menurut dia, meski jalur layang KA itu sudah menunjukkan hasil positif bagi KAI dan masyarakat, tetapi dinilai belum maksimal.
Belum maksimal, katanya, karena kenaikan jumlah penumpang yang berkisar 10 persen itu belum optimal.
"Sudah perlu dipikirkan penambahan stasiun dan opsi lainnya agar penumpang yang naik bisa lebih banyak," ujarnya.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyebutkan, pembangunan jalur itu dibiayai oleh dana APBN/SBSN dengan pelaksanaan proyek tahun anggaran 2015 - 2019 sebesar Rp2,86 triliun.
Selain pembangunan jalur layang, juga dilakukan modernisasi Stasiun Medan, Pulau Brayan dan pemasangan peralatan pendukung pelayanan di Stasiun Medan, pembangunan jalur ganda sepanjang 22 km.
Serta pembangunan Stasiun KA Aras Kabu, Batangkuis dan Bandar Khalipah.
Dia menegaskan, dengan pembangunan lintas layang itu telah menghilangkan 9 titik perlintasan sebidang.
Jalur layang itu juga mengurangi waktu tempuh menjadi 28 menit dari 30-40 menit sebelumnya serta jumlah perjalanan kereta api bertambah dari 42 menjadi 50 per hari.
Adapun jumlah penumpang sejak dioperasikan 1 Desember 2019 mengalami kenaikan sekitar 10 persen.
Pada Desember 2019, jumlah penumpang 50.630 dari di November 2019 yang masih sebanyak 48.719.