Padang (ANTARA) - Sebanyak sembilan rumah warga di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, hanyut dan roboh karena hantaman arus sungai yang mengalami peningkatan debit air akibat hujan pada Kamis (12/12) hingga Jumat.
Camat Koto Parik Gadang Diateh, Syahrul Munir, saat dihubungi dari Padang, Jumat, menyebut enam rumah warga yang hanyut berada di Nagari Balun karena dihantam arus Sungai Batang Suliti.
Kuatnya arus karena peningkatan debit air juga menyebabkan 300 meter jalan alternatif di Kandang Banih retak. Kerusakan jalan ini mengakibatkan akses warga Sungai Pangkua terganggu.
Hantaman arus Sungai Batang Suliti juga menyebabkan satu rumah warga di Sungai Ipuah rusak.
"Penghuni rumah saat ini telah mengungsi ke rumah sanak keluarga," sebutnya.
Rumah rusak akibat arus sungai juga terjadi di daerah Batang Lolo. "Di Batang Lolo dua rumah warga runtuh," ujarnya.
Sejumlah sawah warga di Sungai Manau juga tertimbun lumpur yang berasal dari bukit yang berada di daerah itu, sebutnya.
Longsor juga kembali terjadi di daerah Pinti Kayu, Pakan Rabaa Timur, Koto Parik Gadang Diateh yang membuat akses masyarakat terganggu. "Jalan masih bisa dilewati tapi terganggu," ujarnya.
Ia menyebutkan, data tersebut merupakan data sementara.
Sementara laporan Petugas Sosial Masyarakat (PSM) Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, selain longsor di Bukik Rampuang, di Pinti Kayu Gadang jalan penuh batu batu akibat anak air sungai Pinti Kayu Gadang meluap.
Kemudian terjadi longsor di depan SD Tanjuang Nan 44, sementara di Galagah jalan penuh dengan bebatuan dan terdapat satu unit rumah hanyut.