Medan (ANTARA) - Warga Australia lebih suka mengunjungi Bali saat berliburan dibandingkan ke Danau Toba, Sumatera Utara karena minimnya informasi dan kurang promosi yang dilakukan oleh pemerintah setempat maupun Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bagian Ekonomi, Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Australia, Tood Dias disela kegiatan Banking Journalist Workshop 2019 di Medan, Sabtu (7/12).
"Kami (Australia) memiliki 25 juta penduduk di mana 1,3 juta warga Australia diantaranya setiap tahun mengunjungi Indonesia namun Bali dengan jumlah kunjungan terbanyak yakni mencapai 1,1 juta pertahun," katanya.
Baca juga: 25 jurnalis ikuti pelatihan liputan perbankan
Ia menambahkan bahwa kunjungan wisatawan Australia itu sendiri tercatat menambah pemasukan atau devisa ke negara Indonesia hingga 3,5 juta USD pertahun.
"Sebagian besar warga Australia yang datang ke Indonesia hanya tahu Bali karena di sana ada pantai, dan nyaman tapi hanya 200 ribu warga yang mau mendatangi daerah lain di luar Bali," jelasnya.
Tood mengetahui selain Bali ada juga beberapa daerah yang telah tetapkan pemerintah Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas, salah satunya ada di Sumatera Utara yakni Danau Toba. Namun Todd menjelaskan belum banyak warga Australia yang tahu akan informasi tersebut.
"Selain Danau Toba di Sumut juga ada Nias, di sana pantainya bagus, bisa berselancar, cuma warga Australia kenapa tidak datang, karena minim informasi, kurang promosi," tambahnya.
Tood sendiri mengaku sangat ingin mengunjungi Danau Toba. Akan tetapi, setiap ada kegiatan di Kota Medan, waktunya sangat sempit. Sehingga tidak memungkinkan untuk berangkat ke Danau Toba.
"Hari ini saya harus pulang ke Jakarta, mungkin nanti di lain waktu saya bisa dapat mengunjungi ke Danau Toba agar dapat mempromosikan kepada warga Australia," katanya.