Jakarta (ANTARA) - Ole Gunnar Solskjaer mengatakan Manchester United tetap menjadi sebuah klub yang lebih besar dibandingkan Manchester City, meski rival mereka lebih kompetitif dalam beberapa tahun terakhir, menurut lansiran Sky Sports pada Sabtu (7/12).
Semua mata akan tertuju ke Stadion Etihad pada Minggu tengah malam saat dua klub sekota tersebut saling berhadapan dalam pertandingan bertajuk derby Manchester edisi ke-179.
United saat ini tertinggal 11 poin di belakang juara bertahan City, yang selalu finis di atas rival Manchester mereka dalam Liga Premier Inggris setiap musim sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013.
Sejak pelatih legendaris Setan Merah tersebut pensiun, City sudah tiga kali menjuarai gelar liga Inggris, dengan yang terakhir adalah musim lalu.
Namun, saat ditanya apakah United masih menjadi klub yang lebih besar dibandingkan City, Solskjaer tanpa ragu menjawab "Ya."
Jawaban pelatih asal Norwegia itu lebih "singkat" dibandingkan jawaban sebelumnya yang seperti mengolok-olok City.
Solskjaer bergabung dengan United sebagai pemain berbulan-bulan setelah City turun kasta dari Liga Premier Inggris pada 1996, dengan The Citizen baru bisa kembali ke papan atas pada 2000 setelah turun hingga ke divisi tiga Inggris.
Itu berarti, Solskjaer harus menunggu lima tahun untuk merasakan derby Manchester pertamanya pada April 2001.
"Setidaknya kami bermain setiap tahun sekarang! Butuh bertahun-tahun sebelum saya bermain di derby Manchester," kata Solskjaer.
"Namun, itu sudah berubah. Tentu saja Man City adalah tim yang lebih baik sekarang dibandingkan saat saya hadapi dulu."
"Saya rasa sepak bola telah berubah cukup banyak. Saya rasa itu memungkinkan beberapa tekel lebih baik, dengan setiap sudut kecil, semuanya diteliti sekarang, sepak bola sekarang lebih merupakan pertandingan teknis, taktis dibandingkan fisik dan mental."
"Namun, tetap saja derby harus dimainkan sebagai derby. Kami tidak bermain basket, jadi kami siap untuk itu bila terjadi."
Untuk menjembatani kesenjangan itu Solskjaer yakin mereka perlu melanjutkan jalur saat ini, meski pelatih sebelumnya yaitu David Moyes, Louis van Gaal dan Jose Mourinho menyebut kekuatan belanja City menjadikannya persaingan tidak merata.
"Saya tidak setuju," katanya. "Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan menyerah dan tidak menantang mereka? Itulah yang harus kita kembalikan."
Solskjaer tahu United perlu membangun kembali dan mengubah kultur menjadi satu dengan "rasa lapar dan tidak mementingkan diri sendiri yang ditunjukkan oleh sebagian besar pemain ini."
Pelatih asal Norwegia tersebut yakin United memiliki kekuatan dan pengetahuan untuk melakukan itu, meski masih ada masalah lain yang lebih sulit untuk dipecahkan.
Masa depan Paul Pogba menjadi masalah utama bagi United setelah gelandang itu dipulangkan dengan biaya yang memecahkan rekor dunia pada 2016.
Gelandang timnas Prancis tersebut menyatakan keinginannya untuk hengkang pada musim panas lalu. Pemenang Piala Dunia itu bekerja dengan rajin selama pramusim, tetapi telah menjalani musim yang sulit dengan pemain berusia 26 tahun itu absen sejak September akibat cedera pergelangan kaki.
"Tentu saja Paul akan bermain ketika ia mendapatkan kembali kebugarannya," kata Solskjaer.
"Ia adalah salah satu pemain terbaik di dunia saat ia dalam kondisi prima. Kami hanya perlu memberinya waktu untuk pulih 100 persen."
"Mungkin 45 menit, pertandingan pertama. Mungkin setengah jam, mungkin 90."
"Itu tergantung pada pertandingan mana ia kembali bermain dan saya ingin mengembalikan Paul ke tempat yang sepantasnya seperti setahun lalu."(sumber Sky Sports)