Medan (ANTARA) - Pemerintah India menempatkan patung Mahatma Gandhi di Universitas Sari Mutiara Indonesia (USMI) di Medan, Rabu (2/10), dan berharap monumen itu menambah semangat para mahasiswa untuk mengabdi dan menebar kebaikan.
Peresmian patung setengah badan Mahatma Gandhi yang terbuat dari perunggu itu langsung dilakukan oleh Duta Besar India untuk RI dan Timor Leste, Pradeep Kumar Rawat.
Peresmian patung Mahatma Gandhi sekaligus pameran foto kehidupan dan karya Mahatma Gandhi berjudul 'Mohanse Mahatma' dilakukan untuk memperingati HUT ke-150 Mahatma Gandhi.
Patung perunggu Mahatma Gandhi itu merupakan hadiah dari Indian Council for Cultural Relations.
Mahatma Gandhi merupakan pejuang India melawan kolonialisme Inggris sekaligus tokoh humanis dunia.
Didampingi Konjen India untuk Pulau Sumatera dan berkedudukan di Medan, Raghu Gururaj, Pradeep Kumar Rawat menegaskan kerja sama dengan USMI Medan sudah lama terjalin dengan baik.
"Harapan ke depannya hubungan semakin baik karena ada monumen Mahatma Gandhi di kampus itu," katanya.
Kerja sama akan lebih ditingkatkan termasuk dengan pertukaran pelajar maupun dosen.
Konjen India, Mr Raghu Gururaj menyebutkan bahwa tahun 2019 merupakan tahun yang penting bagi India dan Indonesia. Alasan dia, tahun ini menandai hari jadi ke-70 hubungan diplomatik antara India dan Indonesia dan perayaan hari lahir ke-150 Mahatma Gandhi.
Ketua Yayasan Sari Mutiara Indonesia, Parlindungan Purba didampingi Rektor USMI, Ivan Elisabeth Purba, mengatakan penempatan monumen Mahatma Gandhi itu membanggakan.
Ivan menegaskan, dengan diresmikannya patung Mahatma Gandhi di kampus, merupakan simbol harapan masyarakat agar kampus menjadi penebar kedamaian. Penebar nilai-nilai nasionalisme dan kesederhanaan sebagaimana nilai-nilai filosofi Mahatma Gandhi.
"Di tengah banyaknya kekerasan, penyebaran kasih sayang atau memperingati hari non kekerasan internasional di kampus sangat penting," ujar Ivan.
Dia menegaskan, USMI sendiri didirikan dengan nilai-nilai dasar (core values) priritualisme, intelektualisme, profesionalisme, nasionalisme dan globalisme.
Nilai-nilai inilah yang mendasari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pendidikan di universitas. Penerapan nilai-nilai dasar ini dalam pendidikan diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam menciptakan manusia seutuhnya.
Bukan hanya memiliki intelektulitas, akan tetapi kreatif, inovatif, mempunyai jiwa kewirausahaan, berbudaya, berkarakter, serta cinta terhadap bangsa dan negara.
Proses pendidikan dan pembelajaran di USM-Indonesia dilaksanakan dengan prinsip pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa dengan penerapan empat pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together.
Metode pembelajaran itu akan mampu menciptakan manusia seutuhnya serta menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, unggul dan profesional sesuai dengan visi universitas.