New York (ANTARA) - Kurs dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan oleh data manufaktur yang lemah dari ekonomi terbesar dunia tersebut.
Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada September, data yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) pada Selasa (1/10/2019).
Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur AS tercatat 47,8 persen pada September merupakan yang terendah sejak Juni 2009, turun 1,3 poin persentase dari angka Agustus di 49,1 persen, menurut Laporan Bisnis tentang Manufaktur ISM.
Angka di bawah 50 persen menunjukkan sektor manufaktur umumnya mengalami kontraksi. Sementara para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan indeks akan mencapai 50,2 persen.
"Komentar dari panel mencerminkan penurunan berkelanjutan dalam kepercayaan bisnis. September adalah bulan kedua berturut-turut kontraksi PMI, pada tingkat yang lebih cepat dibandingkan dengan Agustus," Timothy Fiore, ketua komite survei bisnis manufaktur ISM, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Perdagangan global tetap merupakan masalah paling signifikan, seperti yang ditunjukkan oleh kontraksi dalam pesanan ekspor baru yang dimulai pada Juli 2019. Secara keseluruhan, sentimen bulan ini tetap berhati-hati mengenai pertumbuhan jangka pendek," katanya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,25 persen menjadi 99,1318 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0936 dolar AS dari 1,0901 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2300 dolar AS dari 1,2296 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6704 dolar AS dari 0,6750 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,74 yen Jepang, lebih rendah dari 108,07 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9931 franc Swiss dari 0,9982 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3214 dolar Kanada dari 1,3236 dolar Kanada.
Dolar AS tergelincir tertekan data manufaktur yang lemah
Rabu, 2 Oktober 2019 8:38 WIB 481