Aekkanopan (ANTARA) - Lahan pertanian yang terus berkurang karena alih fungsi menimbulkan kekhawatiran kita tidak dapat menghasilkan pangan yang cukup.
Karena itu, momentum Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIX dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat serta stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan.
Demikian antara lain diungkapkan Bupati Labura H Kharuddin Syah SE pada HPS XXXIX di Lapangan Sepakbola Porku Kanopan Ulu, Rabu.
"Hari ini kita punya kekhawatiran, kita tidak dapat menghasilkan pangan yang cukup," katanya.
Ditambahkannya, karena lahan pertanian yang terus berkurang akibat alih fungsi, dari tanaman padi menjadi lahan tanaman keras, terutama tanaman kelapa sawit sehingga menurunkan produktivitas pertanian pangan dan palawijaya.
Pada bagian lain, bupati menyebut daerah kita terkenal dengan daerah agraris yang didukung kesuburan tanahnya. "Namun bukan menjadi petani konservatif, tetapi petani yang menggunakan alih teknologi pertanian yang modern," katanya.
Menurutnya, dengan pembudidayaan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman di Labura karena kabupaten itu berpotensi bagi keberlangsungan program pertanian lokal akan turut mendukung kedaulatan pangan nasional.
Baca juga: Bupati Labura biayai proses pemakaman empat anak tertimbun gorong-gorong
Bertambahnya manusia selalu diiringi peningkatan kebutuhan hidup. Sementara ketersediaan lahan dan air terbatas jumlahnya.
"Untuk itu kita harus mampu mewujudkan kedaulatan pangan," tegasnya.
Bupati juga menyebutkan, ketergantungan berlebihan pada satu jenis komoditas sangat rawan. Padahal masih terdapat beragam panganan lokal yang bergizi seperti jagung, ubi kayu, kedelai dan lainnya.
Baca juga: 4 anak di Labura tewas tertimbun gorong-gorong saat mencari ikan
"Upaya pendayagunaan diversifikasi pangan telah dilakukan, namun perkembangannya masih sangat lamban," sambungnya dalam acara yang juga dihadiri pejabat dari Dinas Hanpang Sumut.
Alih fungsi lahan timbulkan kekhawatiran pangan
Rabu, 7 Agustus 2019 12:50 WIB 1351