Medan (ANTARA) - Arjun Adipati, bayi berusia 5 hari lahir di Kecamatan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan kondisi usus berada di luar perut (gastroschisis).
Ayah kandung Arjun, Gunawan Syahputra (30), kesehariannya hanya bekerja sebagai penjual bakso keliling, sedangkan Imelia (18) ibu Arjun hanya ibu rumah tangga.
Arjun yang merupakan anak pertama dari buah pernikahan mereka pada Agustus 2018, saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik.
Duduk di atas sofa berwarna hitam, Kamis, pria berpenghasilan Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per hari ini terkulai lemas saat mendengar penjelasan dr Erjan Fikri, MKed, SpB (K), salah satu dokter bedah anak RSUP Adam Malik, mengenai kondisi kesehatan bayinya.
Seketika Gunawan tertunduk lemas saat mengetahui bahwa peluang hidup anaknya itu sangat kecil.
Baca juga: Bayi dari Medan Denai ini lahir dengan usus di luar perut
Harapan besar yang dibawanya saat tiba di RSUP Adam Malik, pada Minggu (21/7), hanya berbekal surat keterangan tidak mampu dari kelurahan dan Kecamatan Medan Denai, perlahan mulai berkurang.
Gunawan yang tidak memiliki BPJS ataupun Jaminan Persalinan (Jampersal), hanya bisa berharap belas kasih pemerintah.
Ia bercerita, bersama dengan istrinya yang merupakan warga asal Kepulauan Riau, tinggal di rumah petak semi permanen di Jalan Denai Gg Muslimin No25, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai.
Dengan penghasilan yang jauh dari kata cukup, membuat Gunawan bingung untuk membayar biaya rumah sakit yang begitu besar.
"Keseharain kami hanya makan mie instan dan telur, itupun udah syukur kalilah. Belum lagi untuk biaya keseharian kami. Saya berharap kali ada yang mau bantu kami," ucapnya lirih.
Baca juga: Ini penyebab bayi lahir usus di luar perut
Sementara itu Kasubbag Humas RS Adam Malik Rossario Dorothy, membenarkan besarnya perawatan bayi tersebut. Namun, hingga saat ini pihak RSUP Adam Malik terus memberikan perawatan maksimal terhadap bayi tersebut.
“Biayanya sangat besar, karena kan perawatannya di ruang rawat khusus yang diusahakan tingkat infeksinya itu tidak terlalu tinggi, karena bayinya rentan infeksi," ujarnya.
Pihak RSUP Adam Malik, katanya, akan terus melayani pasien, namun mereka juga tetap mengimbau kepada masyarakat maupun pemerintah setempat agar membantu pembiayaan bayi tersebut.
Apabila nantinya tidak ada yang membatu, lanjut Rossario, pihak rumah sakit juga akan memberikan pilihan yang meringankan pihak keluarga.
"Seberapa sanggup membayar, mencicil biaya perobatan. Tidak kita patokkan harus berapa lama, dan semampunya saja. Sejauh ini rumah sakit juga belum menagih biaya apapun dari pihak keluarga karena ingin fokus pada proses perobatan bayi tersebut," ujarnya.
Baca juga: Bayi lahir usus di luar perut, dokter nilai peluang hidup kecil