Madina (ANTARA) - Bupati Mandailing Natal, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution membahas Kawasan Ekonomi Khusus Madina bersama Kementerian Perekonomian Republik Indonesia di Jakarta.
Pertemuan yang berlangsung Kamis malam (11/7) itu dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution turut juga dihadiri Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional, Deputi Bidang Kordinasi Pengelolaan Energi, SDA dan LH Kementrian Peronomian Republik Indonesia, Kadis PUPR, Syahruddin Lubis, ST, Kadis Pertanahan, Ahmad Faisal, Kadis Kelautan, Ir. Bakhrein, BPBD, Dinas Infokom, Aswin Parinduri dan Edy Effendi dari kalangan pengusaha.
Kabid Pengelolaan Informasi Publik Dinas Infokom Madina, Wildan Nasution saat dihubungi ANTARA, Jumat (12/7) menyebutkan, dalam pertemuan tersebut Bupati Madina memaparkan alasan pengajuan Kecamatan Batahan menjadi KEK.
Kabupaten yang terletak dikawasan Pantai Barat Sumatera Utara itu memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, diantaranya pertanian, perkebunan perikanan tangkap, pariwisata dan lainnya sehingga layak diberikan prioritas khusus menjadi kawasan ekonomi khusus.
"Untuk lokasi yang diajukan menjadi KEK ini sendiri di Kecamatan Batahan dengan luas lokasi 2.450 hektar," katanya.
Sedangkan untuk kawasan strategis kepentingan pertumbuhan ekonomi dibagi dalam tiga kawasan strategis yakni, kawasan strategis Panyabungan, kawasan Agropolitan, pelabuhan dan kawasan bandara udara.
Untuk kawasan strategis nantinya akan diperuntukkan sebagai kawasan sentra pertanian tanaman pangan holtikultura, perdagangan/jasa dan pusat pemerintahan.
Kawasan Agropolitan berada didataran tinggi (Kecamatan Ulu Pungkut, Sorik Marapi, Tambangan, Kotanopan dan Kecamatan Panyabungan Timur).
Sedangkan kawasan pelabuhan berada di kecamatan Natal dan Kecamatan Batahan dengan potensi wilayah pesisir diantaranya perikanan dan kelautan.
Sementara kawasan bandara udara yang berada di Bukit Malintang nantinya akan diperuntukkan sebagai transportasi pengangkutan udara.
Bupati Madina bahas KEK dengan Kementerian Perekonomian di Jakarta
Jumat, 12 Juli 2019 14:18 WIB 2024