Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Kamerun, Clarence Seedorf, mengakui bahwa laga kedua penyisihan Grup F Piala Afrika 2019 melawan Ghana yang berakhir imbang nirgol membosankan bagi suporter, namun ia melihat ada sisi lain sebagai seorang pelatih.
Seedorf lebih suka menyebut pertandingan di Stadion Imsailia, Mesir, pada Minggu dini hari WIB itu sebagai pertemuan antara dua tim yang tampil disiplin.
"Mungkin memang tak menarik bagi para suporter, namun sebagai seorang pelatih, apa yang saya lihat adalah dua tim yang sangat terorganisir dan menciptakan cukup peluang untuk menang," katanya selepas pertandingan dilansir Reuters.
Pertandingan memang sepi gol, namun kedua tim tampil saling balas serangan walau tak banyak menciptakan peluang berarti.
Ghana, dan bukan Kamerun, yang lebih banyak melakukan percobaan tembakan yakni 15 kali sepanjang laga, namun hanya satu saja yang menemui sasaran.
Sebaliknya, Kamerun dua kali menemui sasaran dalam delapan percobaan, yakni lewat Clinton N'Jie dan Christian Bassong pada babak pertama.
Seedorf menegaskan timnya menargetkan tiga poin penuh dari pertandingan tersebut, namun mengaku puas dengan satu poin yang diperoleh.
"Kami tidak pernah memasuki pertandingan dengan target imbang, selalu menang," kata mantan penggawa AC Milan itu.
"Selalu ada banyak cara untuk memenangi pertandingan dan saya puas dengan satu poin ini." ujarnya menyudahi.
Tambahan satu poin membuat Kamerun tetap bertengger di puncak klasemen Grup F dengan koleksi empat poin dan jadi tim yang paling berpeluang lolos ke babak 16 besar.
Satu poin tambahan dalam laga pamungkas menghadapi Benin di Stadion Ismailia, pada Selasa (2/7) akan cukup mengantarkan Kamerun melanjutkan perjuangan mempertahankan gelar juara.
Baca juga: Ringkasan Piala Afrika, empat tim lolos usai laga kedua
Baca juga: Ghana tahan imbang tanpa gol juara bertahan Piala Afrika