Aekkanopan (ANTARA) - Safari Ramadhan Pemkab Labuhanbatu Utara yang berlangsung di Dusun II Toluk Godang Desa Maranti Omas Kecamatan Na IX-X diwarnai matinya arus listrik, Senin malam.
Matinya arus PLN tersebut terjadi saat rombongan tim dan masyarakat sedang melaksanakan sholat Tarawih.
Padamnya listrik berlangsung cukup lama. Untungnya pihak kenaziran dan masyarakat telah siaga dengan menyediakan mesin genset sehingga pelaksanaan rangkaian kegiatan sholat hingga acara yang dilaksanakan tim safari berlangsung lancar.
Listrik kembali menyala beberapa saat sebelum ceramah yang disampaikan al ustadz H Syaiful Azhar SAg MSi berakhir.
Dalam tausiyah singkatnya, Syaiful Azhar menyebutkan bahwa ibadah puasa merupakan amalan rahasia (sirriah). “Yang tahu bapak-bapak atau ibu-ibu puasa adalah bapak-bapak dan ibu-ibu sendiri bersama Allah SWT,” katanya.
Orang yang tidak berpuasa, jelasnya, bisa saja berpura-pura puasa. Karena seseorang bisa saja berpura-pura lemas atau lesu, walau sebenarnya tidak berpuasa. Atau bisa saja di rumah ia mengaku berpuasa, tetapi ternyata di luar dia sudah makan di tempat lain.
Lebih lanjut Kepala KUA Kecamatan Kualuhhilir itu menyebutkan, saat melaksanakan ibafah puasa Ramadhan ada tiga amalan yang perlu dilaksanakan. Pertama adalah mempercepat berbuka saat telah tiba waktunya.
Selanjutnya adalah memperlambat sahur, bukan berarti sahur setelah azan. Hikmah diperlambatnya sahur, jelasnya, adalah agar daya tahan tubuh lebih kuat serta orang yang berpuasa dapat mengikuti sholat Subuh berjamaah.
Sedangkan hal ketiga yang perlu dilakukan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah memperbanyak sedekah. “Di bulan Ramadhan, sedekah yang kita lakukan mendapat ganjaran 1.000 kali lipat,” terangnya.
Hadir dalam acara itu Wakil Ketua Tim VIII Safari Pemkab Labura H Endar Sakti Hasibuan SAg MM dan sejumlah anggotanya seperti H Lumba Munthe SE, Kadis LH Drs H Imam Ali Harahap MAP, Kadisnakerin H Ahmad Lokot SE MM dan Plt Kadis Sosial Putra Zulad AP.