Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi ini dibuka melemah pasca-Amerika Serikat (AS) menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China pada Rabu (8/5) malam lalu.
IHSG dibuka melemah 28,02 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.242,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,69 poin atau 0,78 persen menjadi 981,23.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Kamis, mengatakan, kendati AS sudah memastikan akan menaikkan tarif impor terhadap China, namun hal tersebut sebenarnya sudah diantisipasi pasar.
"Jadi sentimennya sudah jalan duluan sebelum resmi dinaikkan tarifnya," ujar William.
Berdasarkan keterangan Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representative) tarif impor dinaikkan dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap produk China ke AS senilai 200 miliar dolar AS dan akan berlaku mulai 10 Mei 2019 besok.
Perang dagang yang kembali memanas ini, lanjut William, memang akan memengaruhi pergerakan bursa saham global termasuk bursa saham Asia.
"Efek ini tentu besar ke bursa Asia, tapi Indonesia tidak terlalu terpengaruh karena ekonomi masih stabil di kisaran lima persen, maka akan lebih terjaga pergerakan IHSG-nya," kata William.
Sementara itu, bursa regional antara lain Indeks Nikkei melemah 227,21 poin (1,05 persen) ke 21.375,38, Indeks Hang Seng melemah 239,59 poin (0,83 persen) ke 28.763,61, dan Indeks Straits Times melemah 16,25 poin (0,49 persen) ke posisi 3.267,59.
IHSG melemah pasca AS naikkan tarif impor terhadap China
Kamis, 9 Mei 2019 10:18 WIB 1047