Tanjungbalai (ANTARA) - Sekelompok pemuda dan mahasiswa mengatasnamakan Satuan Aksi Indonesia (SAKSI) mendesak agar Bawaslu Kota Tanjungbalai tidak tutup mata atas dugaan politik uang yang dilakukan terang-terangan oleh oknum HZ.
"Kami mendesak Bawaslu agar mengadvokasi anggota Panwascam Datuk Bandar, Pratiwi Chairunnisa yang mendapat intimidasi saat melakukan tugas pengawasan. Jangan tutup mata terhadap praktik politik uang," ungkap Mahmuddin, Selasa (16/4).
Dalam aksi spontan di depan Kantor Bawaslu, Jalan Sudirman Kota Tanjungbalai itu, Mahmudin mengatakan, politik uang merupakan salah satu dari politik transaksional yang melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
"Namun sangat disayangkan, Bawaslu Tanjungbalai seakan 'tidur' atas dugaan politik uang yang dilakukan HZ, oknum yang memiliki kepentingan tertentu untuk meraih suara masyarakat dalam pemilu di Tanjungbalai," ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Dhairoby menyesalkan sikap Wali Kota Tanjungbalai yang memiliki visi misi "BERSIH" terkesan bungkam atas adanya dugaan praktik politik uang menjelang pesta demokrasi 17 April 2019 yang hanya tinggal hitungan jam.
Ia melanjutkan, demi kondusivitas daerah dan bersihnya Tanjungbalai dari politik uang, sinergisitas antara penyelenggara, pengawas, pemerintah dan aparat hukum sangat diperlukan dalam menjaga kontestasi politik agar berjalan aman, damai dan sejuk sebagaimana harapan Kapolres Tanjungbalai.
"Namun sangat disayangkan, harapan Kapolres itu hanya akan menjadi isapan jempol. Adanya dugaan politik uang disertai perampasan handphone anggota Panwascam membuktikan bahwa Tanjungbalai tidak kondusif," ungkap Ahmad Dhairoby.
Dihubungi via WhatsApp, Wali Kota Tanjungbalai, H. Muhammad Syahrial belum memberikan jawaban.
Sebelumnya, Senin (15/4), Ketua Bawaslu Kota Tanjungbalai, Dedy Hendrawan menyatakan, aktivitas diduga bagi-bagi kupon yang dapat ditukar dengan di sebuah gudang di kawasan Km 3,5 pada masa tenang adalah kegiatan sedekah menyambut bulan Ramadhan.
"Info yang kami dapat, kegiatan di gudang itu adalah berbagi sedekah untuk menyambut bulan puasa," katanya kepada sejumlah wartawan.
Pantauan di lapangan, dalam aksi spontanitas itu, kelompok mengatasnamakan SAKSI juga memberikan selebaran pernyataan sikap kepada masyarakat yang berisi imbauan untuk menolak politik uang.