Medan (ANTARA) - Dalam rangka penumbuhan dan penguatan kelompok santri tani millenial (KSTM) Polbangtan Medan selaku UPT badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI aktif melakukan bimbingan teknis ratusan santri utamanya di lima kabupaten/kota di Sumatera Utara.
"Ini salah satu program pemerintah dalam pengembangan SDM (sumber daya manusia) pertanian tahun 2019," kata direktur Polbangtan Medan Ir Yuliana Kansrini MSi di Medan, Jumat.
Target Polbangtan Medan 500 Santri Tani Millenial (STM) dengan rincian masing-masing seratus santri/santriwati Ponpes di Kabupaten Padang Lawas Utara, Labuhan Batu Selatan (sudah terlaksana 27-29/3).
"Menyusul Ponpes (pondok pesantren) di Kabupaten Langkat, Deli Serdang, dan Mandailing Natal yang masing-masing 100 orang juga sehingga total jumlah target 500 santri/santriwati," katanya.
Selaku penanggungjawab kegiatan, Yuliana, mangatakan, Bimtek program penumbuhan dan penguatan KSTM Ponpes dilakukan dengan bentuk on job training. Program ini harus berjalan dengan baik, karena merupakan suatu kepercayaan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang harus diselesaikan.
“Kegiatan KSTM ini menjadikan para santri untuk memajukan daerahnya dengan cara berwirausaha. Pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia maka petani harus mempunyai keterampilan dan skill," jelasnya.
Sementara Dr Dwi Febrimeli SP.MSc wakil direktur III Polbangtan Medan, menambahkan, bahwa petani milenial harus mampu menggunakan alat-alat modern dan canggih. Santri juga mulai sekarang harus memilki ide dan berahlak serta berjiwa entrepreneurship.
Pada Bimtek di Ponpes Tarbiyah Islamiyah Labuhan Batu Selatan wakil direktur II Polbangtan Medan Mukhlis Yahya SP, MP juga hadir langsung sekaligus membuka kegiatan Bimtek.
"Semoga program ini dapat bermanfaat bagi para santriwan/wati agar dapat tumbuh jiwa wirausaha pada sektor pertanian khususnya ternak ayam," kata Muklis menambahkan.
Mukhlis dalam materinya saat Bimtek memberikan ilmu meliputi: mendesign kandang ayam; membuat kandang ayam; pemeliharaan ayam; mengelola pakan ayam; program vaksinasi dan penanganan penyakit.
"Kiranya materi yang kita berikan dapat meningkatkan kualitas ilmu para santri/santriwati dalam budidaya ternak ayam disamping menguasai teknologi pemeliharaan, mengembangkan sampai pemasaran ayam ternak," harap Mukhlis.