Rantauprapat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mengaku prihatin terkait informasi tentang keberadaan terduga jaringan teroris yang terdeteksi di wilayahnya. Sehubungan dengan itu warga masyarakat di daerah itu diimbau agar tetap tenang dan selalu waspada.
"Ya, sudah tinggal 25 hari lagi pesta demokrasi di Indonesia, saya kira masyarakat bisa menjaga lingkungannya, keluarga dan daerahnya masing-masing," kata Plt Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe, Sabtu (23/3) sore, di Rantauprapat.
Ia memastikan akan terus memantau perkembangan situsai sosial dan politik di masyarakat, demi keamanan dan ketertiban di daerah.
Sebagai kepala daerah, ia menyatakan menentang segala paham radikal yang mengarah kepada aksi terorisme, karena dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pihaknya mendukung aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. "Saya sebagai kepala daerah terus memantau kegiatan yang saya anggap mengganggu ataupun membuat suatu tidak kebaikan di Kabupaten Labuhanbatu ini," ujarnya.
Sebelumnya, jajaran Polres Labuhanbatu mengaku mendeteksi keberadaan terduga teroris bagian jaringan Sibolga di wilayah hukumnya. Namun, polisi belum bisa mengkonfirmasi identitas terduga teroris itu.
Umat Islam Kabupaten Labuhanbatu juga meminta aparat keamanan memberikan kenyamanan dalam setiap melaksanakan ibadah.
Pernyataan itu disampaikan umat Islam Kabupaten Labuhanbatu yang di terima ANTARA dalam menyikapi aksi teror terhadap umat Islam di Selandia Baru. Mereka menyampaikan bahwa segala tindakan kekerasan tidak dibenarkan kepada siapapun dan dalam bentuk apapun.
Dalam pernyataan itu juga disampaikan agar umat Islam mampu menahan diri dan bersikap tenang. "Mohon kepada Polri dan TNI dapat memberikan kenyamanan dan keamanan dalam beribadah di seluruh wilayah Indonesia," ujar Muslim Labuhanbatu Peduli, Minggu (17/3) sore.