Medan (ANTARA) - Manajemen PT PLN mengakui pemadaman listrik yang terjadi di Sumut dalam beberapa pekan terakhir merupakan dampak dari terganggunya pasokan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla.
"Adanya gangguan teknis yang terjadi pada PLTP Sarulla berakibat tidak bisanya pembangkit itu memberi pasokan sebesar 330 MW seperti biasanya," ujar pejabat dari Unit Pelaksana Distribusi PLN Unit Induk Wilayah Sumut, Aulia Mahdi di Medan, Minggu (17/3).
Dia mengatakan itu usai bersama anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba meninjau Gardu Hubung KIM 2 di kawasan Mabar, Medan.
Akibat terganggunya pasokan dari PLTP Sarulla sejak 5 Maret, ujar Aulia Mahdi, pasokan listrik untuk Unit Induk Wilayah Sumut otomatis berkurang.
"Pengurangan pasokan membuat terjadi pemadaman listrik. Manajemen PLN mohon maaf," ujarnya.
Dia menjelaskan, upaya perbaikan PLTP Sarulla itu terus dilakukan dan secara bertahap pembangkit tersebut mulai berhasil memasok listrik ke PLN Unit Induk Wilayah PLN.
Sejak 10 Maret 2019 PLTP Sarulla misalnya sudah bisa memasok listrik sekitar 110 MW.
"Oleh karena itu, pemadaman listrik juga agak berkurang," katanya.
Baca juga: PLN Sumut dapat tambahan daya 240 MW pada April 2019
Pemadaman listrik terjadi pada pelanggan Tegangan Tinggi (TT) 150 KV, pelanggan Tegangan Menengah (TM) 20 KV hingga pelanggan umum.
Pemadaman bergilir dengan cara dirotasi setiap 30 menit pada saat beban puncak.
"Hari ini, pasokan daya dari pembangkit sudah normal sehingga PLN sudah memiliki daya mampu pasokan sebesar 2.079 MW pada saat beban puncak," katanya.
Anggota DPD RI Parlindungan Purba meminta PLN meningkatkan cadangan agar pemadaman bisa dihindari.
"Dengan cadangan yang besar, maka saat terjadi gangguan pasokan, daya PLN tidak terganggu sehingga pemadaman tidak terjadi," katanya.