Medan (ANTARA) - Danone-AQUA Berastagi dan Langkat menerapkan "Planet Sirkular" dalam operasionalnya, yakni sirkular air, plastik, dan karbon untuk tetap menjaga lingkungan.
"Danone-AQUA berkomitmen untuk senantiasa menyelaraskan pertumbuhan bisnisnya dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan termasuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Corporate Communication Danone Indonesia, Michael Liemena, di Sibolangit, Deliserdang, Kamis (14/3).
Michael yang didampingi Kepala Pabrik AQUA Berastagi Mohamad Efendy, Stakeholder Relations Pabrik Berastagi Sahat Esron Siringoringo dan CSR Coordinator Pabrik AQUA Langkat Jimmi Simorangkir mengatakan itu pada acara Media Gathering Danone-AQUA Group dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut dengan tema "Mengenal Alam".
Menurut Michael, dua pabrik Danone-AQUA di Sumatera Utara yakni Berastagi dan Langkat menjalankan prinsip ramah lingkungan dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Prinsip ramah lingkungan dilakukan melalui efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas serta penggunaan sumber daya alam secara bijak.
Efisiensi produksi yang dijalankan pabrik AQUA Berastagi dan Langkat adalah pemanfaatan air dan energi secara bijak.
Air sebagai bahan baku produksi dimanfaatkan secara efisien yakni dengan mengupayakan agar tidak ada air yang terbuang percuma.
Agar tidak ada air terbuang percuma, katanya, sisa produksi yang dapat digunakan kembali diperuntukkan bagi keperluan sanitasi atau kebutuhan umum di dalam pabrik.
"Untuk menjaga lingkungan dan efisiensi atau penghematan di bidang energi, kedua pabrik Danone-AQUA di Sumut misalnya sudah menggunakan forklift dengan tenaga listrik dari sebelummya berbahan bakar solar," ujarnya.
AQUA juga menggunakan "skylight" (atap tembus cahaya di langit-langit pabrik) untuk menerangi area produksi dan pemadaman lampu di ruangan-ruangan yang tidak terpakai.
"Pabrik AQUA Berastagi dan Langkat juga secara berkelanjutan menjalankan konservasi berupa penanaman pohon, pembuatan sumur resapan dan biopori di daerah tangkapan air maupun di sekitar pabrik," kata Michael.
Tujuan konservasi itu untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah sehingga menjaga ketersediaan air tanah. Konservasi juga membuat lingkungan sekitar menjadi lebih asri.
"Inisiatif-inisiatif yang terlihat sederhana itu ternyata memberikan manfaat besar terhadap pelestarian lingkungan sehingga Danone-AQUA dapat terus tumbuh secara berkelanjutan," ujar Michael.
Dia menegaskan, pabrik Danone-AQUA Berastagi dan Langkat sudah mendapatkan Penghargaan Industri Hijau 2018.
"Penghargaan Industri Hijau 2018 membuktikan Danone sebagai pelaku industri yang terus bertransformasi menuju industri berbasis inovasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi," katanya.
Sebagai pelopor perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia yang memiliki visi "One Planet One Health", AQUA selalu meyakini bahwa kesehatan masyarakat dan kesehatan bumi memiliki interkoneksi.
Ketua PWI Sumut H. Hermansjah didampingi Sekretaris Edward Thahir dan sejumlah pengurus lainnya mengapresiasi "media gathering" yang digelar Danone-AQUA karena wartawan semakin mengetahui proses pembuatan air minum dalam kemasan dengan konsep keberlanjutan melalui perhatian besar pada lingkungan.
"Termasuk mengetahui banyak program CSR AQUA yang sudah menyentuh masyarakat di sekitar pabrik seperti pengadaan fasilitas air bersih dan pembuatan biogas untuk rumah tangga serta mendorong usaha kerajinan rajutan," katanya.