Medan (ANTARA) - Sumatera Utara ditargetkan Badan Koordinasi Penanaman Modal mampu merealisasikan investasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp33,91 triliun pada 2019.
"Target investasi sebesar Rp33,91 triliun itu naik cukup besar dari target 2018 yang hanya Rp23,64 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumut, Arief Tri Nugroho di Medan, Rabu (6/3).
Meski naik cukup signifikan dan dirasakan cukup berat untuk meraihnya, namun kata dia Sumut akan berupaya keras dan berharap bisa merealisasikannnya.
Apalagi pada 2018 Sumut ternyata bisa meraih investasi sedikit di atas yang ditargetkan, yakni sebesar Rp24,82 triliun
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 2019 diyakini bahwa investasi PMA (penanaman modal asing) akan tetap lebih besar dari PMDN (penanaman modal dalam negeri)," katanya.
Pada 2018, investasi PMA mencapai Rp16,45 triliun dan PMDN Rp8,372 triliun.
Arief Tri Nugroho menjelaskan, pada 2018 investasi PMA terbesar berada di Kabupaten Tapanuli Selatan senilai Rp5,8 triliun.
Kemudian di Kabupaten Mandailing Natal Rp2,4 triliun, Deliserdang Rp2,4 triliun, Serdangbedagai Rp1,5 triliun serta Kota Medan Rp996,9 miliar.
Jenis investasi terbesar di PMA pada 2018 terutama di industri listrik, gas dan air.
Adapun negara yang berinvestasi terbesar di Sumut pada 2018 adalah Singapura dengan nilai Rp9,6 triliun.
Sementara untuk PMDN lokasi tujuan investasi terbesar di Kabupaten Batubara senilai Rp2,9 triliun, kemudian Kota Medan Rp1,8 triliun, Deliserdang Rp1,5 triliun, Tapanuli Selatan Rp529,6 miliar dan Simalungun Rp378,8 miliar.
"Untuk menarik investasi khususnya PMA perlu dukungan semua pihak termasuk dalam soal menjaga keamanan Sumut," katanya.
Faktor keamanan menjadi salah satu penentu masuknya investasi. Dia berharap, meski ada Pemilu di 2019, kondisi investasi bisa sama baik atau meningkat dari 2018.
"Realisasi investasi PMA di 2019 diharapkan seperti di 2018 yang mengalami peningkatan di setiap triwulan," katanya.