Simalungun (Antaranews Sumut) - Daerah tujuan wisata, kota turis Parapat, Danau Toba, Kabupaten Simalungun pada libur Imlek tahun 2019, Selasa (5/2), sepi pengunjung.
Pelaku usaha dan pedagang dadakan yang berada di seputar semenanjung Pantai Marihat, Pantai Bebas Sosor Pasir, dan Pantai Atsari Hotel pun mengeluh dengan kondisi yang tidak bisa memperbaiki perekonomian.
Mereka mengaku kebingungan untuk membayar pinjaman usahanya dari perbankan, koperasi atau para grosir.
"Sejak tahun 2018 terus menurun," kata br Saragih, pedagang di Pantai Marihat.
Kondisi yang sama juga dialami pengelola hotel bintang 3 dan 4, di antaranya Niagara dan Inna Hotel Parapat.
Pengurus PHRI Simalungun, Halomoan Manurung mengatakan, okupansi hunian hanya mencapai 35 - 70 persen.
Menurutnya, kelesuan terburuk dalam kurun waktu 35 tahun itu, disebabkan lemahnya pembenahan sarana dan fasilitas wisata.
Makanya dia berharap Pemerintah bersibergi dengan Badan Otorita Danau Toba mengambil langkah strategis untuk pengembangan Parapat ke depan.