Padangsidimpuan (Antaranews Sumut) - Petani karet di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) mengapresiasi langkah pemerintah yang menyerap 2.000 ton karet lokal untuk campuran aspal.
"Pemerintah akan menyerap 2.000 ton karet lokal untuk dicampur dengan aspal. Ini merupakan metode baru dalam penyerapan hasil komoditas karet di Tabagsel," ujar M Iqbal Harahap, petani karet di Padangsidimpuan, Rabu (9/1).
Pemerintah mengambil langkah nyata menyusul harga karet yang tengah jatuh dengan menyerap karet lokal di berbagai daerah termasuk di Tabagsel untuk campuran aspal, katanya.
Harapannya ke depan pemerintah juga dapat mengambil langka-langkah strategis untuk kembali mengangkat harga karet lokal terutama di beberapa sentra karet di Indonesia, seperti Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Utara dan Kalimantan.
"Ini merupakan langkah kongkrit pemerintah dalam menyejahterakan petani karet, tidak ada kata terlambat mengingat ini merupakan langkah yang harus kita apresiasi," ucapnya.
Harga karet saat ini tengah turun. Petani berharap terbentuk satu harga untuk masyarakat dengan penggunaan karet lokal sebagai campuran aspal. "Ini merupakan temuan baru," katanya.
Iqbal Harahap yang juga Ketua HIMPI Padangsidimpuan-Tapsel berharap harga karet lokal kembali normal. Harga saat ini sempat jatuh hingga Rp 3.000 - 4.000 per kilogram, padahal idealnya Rp10.000 sampai Rp15.000 per kg.