Medan (Antaranews Sumut) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Muhajir Effendy menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Yayasan Perguruan Nurul Iman di Tanjung Morawa, Deli Serdang , Sabtu sore.
Kunjungan ini dilakukannya setelah menghadiri Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Medan.
Mendikbud didampingi Sekjen Didik Suhardi, Dirjen PAUD Haris Iskandar, Dirjen GTK Dr.Supriano dan pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pusat dan Sumatera Utara menyampaikan rasa bangganya terhadap sekolah Nurul Iman ini yang walaupun berada jauh dari pusat kota masih tetap bertahan bahkan terus berkembang hingga dapat seperti sekarang ini.
Kepada pengurus sekolah dia berpesan agar kegiatan proses belajar belajar dilengkapi dengan penguatan karakter akhlaqul karimah atau budi pekerti sebagai ciri khas Lembaga Pendidikan Islam.
Menurut dia, ilmu pengetahuan dan keterampilan tidak ada artinya apabila ada di tangan orang-orang yang tidak memiliki karakter dan akhlak.
Selain itu, untuk mendukung mutu pendidikan yang berkualitas Menteri berjanji akan memberikan bantuan berupa peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan sekolah seperti Laboratorium Komputer.
Menteri merasa bangga dan terharu atas kunjungannya yang disambut antusias pengurus Yayasan Perguruan Nurul Iman termasuk guru-guru dan staff serta ratusan murid yang setia menunggunya di tengah rintik hujan.
Dalam Sambutannya Ketua Yayasan Perguruan Nurul Iman, Titin Dimayanti menyampaikan bahwa yayasan pendidikan Islam pertama di Tanjung Morawa ini telah dinotariskan pada tanggal 13 Juni 1991, memiliki visi dan misi serta bertujuan menyediakan kawasan pendidikan yang Islami dengan konsep pendidikan terpadu.
Pemikiran ini, menurut dia dilandasi bahwa Tanjung Morawa yang merupakan daerah dengan budaya keIslaman yang kuat.
Yayasan yang memiliki 3 jenjang pendidikan, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS), Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang pada tahun ajaran 2018/2019 memiliki total 1720 siswa berikut 93 guru dan staff.
Ia mengaku sebagian besar murid berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
"Merupakan kebahagiaan Yayasan sebagai amanat dari para pendirinya agar dapat membantu meningkatkan pendidikan mereka ". tambahnya
Sampai saat ini banyak alumninya yang diterima di berbagai perguruan tinggi negeri terkemuka di Sumatera maupun Jawa.
Menteri bersama rombongan meninggalkan sekolah setelah salat Magrib diiringi oleh ratusan siswa yang sangat antusias bersalaman dan berfoto.