Pandan (Antaranews Sumut)- Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia menyerahkan izin operasional Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan (STPK) Matauli Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Nomor 381/KTP/2018 tertanggal 26 April 2018.
Penyerahan SK itu dilangsungkan di ruangan Audiovisual SMAN1 Matauli Pandan, oleh Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, Patdono Suwignjo kepada Ketua Pembina Yayasan Maju Tapian Nauli, Akbar Tanjung yang disaksikan dari Kopertis Wilayah I Provinsi Sumatera Utara, Rektor Universitas Riau (UNRI), dan Ketua Umum Yayasan Tapian Nauli serta undangan, Sabtu.
Menurut Dirjen, pemberian izin operasional STPK Matauli merupakan bentuk dukungan dari pemerintah terhadap perguruan tinggi swasta di Indonesia. Karena sampai saat ini jumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia masih 31,4 persen masih jauh dibanding negara Malaysia, Singapura dan Korea dan beberapa negara lainnya.
“Kemenristekdikti sangat menyambut baik kehadiran perguruan tinggi swasta dengan catatan setiap perlengkapan dan persyaratan harus dilengkapi. Dan khusus untuk Yayasan Maju Tapian Nauli yang mendirikan STPK Matauli, Kemenristekdikti menyambut dengan wajah gembira. Karena para pengurus dari Yayasan adalah orang-orang yang sudah berbuat banyak kepada bangsa dan negara ini, serta tidak memikirkan diri sendiri lagi. Inilah kebanggaan kami atas keberadaan Yayasan Maju Tapian Nauli,” sebut Patdono dalam sambutannya.
Melihat begitu besarnya semangat tokoh-tokoh dari Yayasan Maju Tapian Nauli lanjut Dirjen, pemerintah tidak bisa kalah. Untuk itulah pemerintah akan memberikan beasiswa melalui jalur Bidik Misi kepada mahasiswa STPK Matauli. Beasiswa Bidik Misi ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang ekonominya lemah tetapi memiliki prestasi. Dan bukan hanya uang kuliah yang ditanggung oleh beasiswa Bidik Misi termasuk biaya hidup dan uang kostnya juga ditanggung.
“Untuk itu masyarakat Pantai Barat Sumatera Utara ini patut bersyukur atas hadirnya Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli Pandan ini. Karena keberadaan kemaritiman kita saat ini menjadi proritas dalam visi misi bapak Presiden Jokowi. Untuk itu diharapkan alumni-alumni dari kampus ini berpeluang besar dan memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia,”tandasnya.
Sebelumnya Akbar Tanjung selaku Ketua Pembina Yayasan Maju Tapian Nauli dalam sambutannya menjelaskan, setelah 20 tahun kehadiran SMA Matauli Pandan yang mejadi sekolah favorit di Indonesia yang didirikan oleh Yayasan Maju Tapian Nauli, kini hadir perguruan tinggi STPK Matauli. Ini sebuah langkah kemajuan untuk melihat potensi daerah yang harus dimanfaatkan.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga memiliki potensi sumber daya alam khususnya dibidang kelautan sangat bagus. Barang tentu dibutuhkan orang-orang yang handal untuk mengelolahnya. Hal itulah yang mendasari kami untuk mendirikan STPK Matauli ini. Dengan demikian putra-putri terbaik dari Tapteng dan Sibolga umumnya seluruh Indonesia berpeluang menimbah ilmu di kampus ini. Kami juga dari Yayasan turut menyediakan beasiswa kepada para mahasiswa yang berpretasi,”sebut Akbar.
Untuk tahun pertama ini STPK Matauli Pandan ini sudah memiliki 18 dosen terbaik yang didatangkan dari UNRI yang sudah berpengalaman membuka jurusan perikanan dan kelautan ditambah dengan dosen lokal lainnya.
Ketua Umum Yayasan Maju Tapian Nauli, Syukri Batubara menambahkan pendaftaran untuk gelombang ke III ditutup Agustus 2018. Ini menjadi kesempatan bagi mereka yang tidak lulus di perguruan tinggi negeri.