Tanjungbalai,(Antaranews Sumut) - Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial enggan menanggapi adanya dugaan "transferan haram" terkait pembangunan Rumah Sakit Type C sebagaimana diungkap Komunitas Parlemen Jalan (KOPAJA) dalam aksi unjuk rasa mendesak Kejari setempat mengusut kasus tersebut.
Dalam unjuk rasa itu, koordinator aksi Nazmi Hidayat Sinaga, Kamis mengatakan, sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Nomor 64C/LHP/XVII.MDN/08/2016 bertanggal 29 Agustus 2016 alokasi dana anggaran 2015 untuk lanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Type C di jalan Kartini Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai ini mencapai Rp3,5 Miliar yang dikerjakan PT.Care Indonusa.
Namun disinyalir karena penyimpangan, diperkirakan terdapat kerugian negara/daerah mencapai Rp.1 Miliar lebih dan saat ini kasus dugaan penyimpangan proyek infrastruktur tersebut sedang ditangani pihak Kejaksaan Negeri Tanjungbalai-Asahan.
Oleh pihak Kejaksaan oknum berinitial 'D' selaku Direktur PT.Care Indonusa telah ditetapkan sebagai tersangka dan berstatus sebagai tahanan kejaksaan.
Belakangan, ungkap Nazmi, beredar dua alat bukti berupa bukti transfer ratusan juta rupiah dari 'D' kepada oknum 'MS' mantan ketua DPRD Tanjungbalai 2014-2016 yang saat ini telah menjadi orang nomor satu di Kota Tanjungbalai.
"Kami menduga bukti transfer uang melalui salah satu bank dari oknum 'D' kepada 'MS' merupakan voucher untuk mantan ketua DPRD tersebut dalam kaitan pembangunan RSU Type C yang saat ini dalam kondisi terbengkalai," kata Nazmi.
Baca juga: Agen elpiji "Siluman" bebas beroperasi di Tanjungbalai
Bahkan menurut dia, salah satu dari dua alat bukti (transfer bank) tersebut langsung ke atas nama pemangku kebijakan tertinggi di Kota Tanjungbalai yang mengusung visi-misi Berprestasi, Relegius, Ssjahtera, Indah dan Harmonis atau "BERSIH".
Nazmi melanjutkan, demi penegakan supremasi hukum pihaknya (KOPAJA) meminta pihak Kejari Tanjungbalai memeriksa Wali Kota Tanjungbalai terkait indikasi/dugaan adanya aliran dana dari oknum "D" sebagai voucher atas pembangunan rumah sakit tersebut.
"Kami minta Kajari Tanjungbalai membongkar dan menangkap oknum 'MS' yang diduga adalah Wali Kota Tanjungbalai," teriak Nazmi Hidayat Sinaga.
Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial yang dimintai tanggapan/klarifikasi atas aksi KOPAJA tersebut enggan menjawab. Hingga berita ini direalise pesan yang dikirim melalui WhatsAap (WA) dibaca oleh beliau namun tak ada balasan.