Informasi yang dihimpun Jumat menyebutkan, penemuan berawal dari kecurigaan keluarga karena hingga malam gadis itu belum pulang. Selanjutnya keluarga korban bersama warga lain mencari di jalan yang biasa dilalui guru honor itu.
Tiba di TKP yang berada di Afdeling IV Londut, korban ditemukan tak bernyawa dan dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah tanda kekerasan seperti luka di kepala, darah keluar dari telinga dan hidung. Pakaian bawah korban juga dalam keadaan terlepas.
Selanjutnya kasus itu dilaporkan ke Polsek Kualuhhulu. Kapolsek dan sejumlah personil mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sebuah hp nokia warna silver dan sebuah tas warna hitam.
Kapolsek Kualuhhulu AKP R Sihombimh SH yang dihubungi wartawan via telepon mensinyalir, korban meninggal akibat tindak kekerasan. Menurutnya, sebelum kejadian korban akan pergi ke rumah abangnya di Londut.
Ditanya apakah korban dinodai sebelum meninggal, kapolsek mengatakan belum bisa memastikan karena menunggu hasil otopsi. Saat dihubungi Sihombing mengaku masih berada di Siantar dalam rangka otopsi jenazah korban. "Ada indikasi. Tapi nanti saja hasil otopsinya," katanya.
Pihak kepolisian dari Polres Labuhanbatu pun kemudian melakukan olah TKP, Jumat. Masyarakat berharap pelaku perbuatan biadab itu dapat segera ditemukan dan dikenakan hukuman setimpal.