Dalam kunjungan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan dialog dengan seorang pengungsi erupsi Sinabung, Suruiten Surbakti (47), warga yang berasal dari Desa Bekerah, Kecamatan Namantran.
Baca Juga : Gubernur : Kehadiran Presiden memberi semangat eks pengungsi Sinabung
Ketika Presiden Jokowi menanyakan apakah lahan pertanian yang ditanami kentang dan kopi tumbuh subur, Suruiten mengatakan, mudah-mudahan tumbuh baik dan tidak ada mengalami kendala.
Sebab, menurut warga itu, bibit kentang yang diberikan pemerintah kepada petani di Desa Siosar cukap bagus dan berkualitas.
"Jadi, tanaman para petani pengungsi Erupsi Sinabung yang direlokasi di Desa Siosar tumbuh subur," ucap Suruiten, yang sudah dua tahun menetap di Siosar.
Jokowi juga meminta kepada petani di Desa Siosar agar dapat bertani dengan baik dan mengolah lahan perladangan secara benar.
"Semoga hasil pertanian berupa kentang dan tanaman lain, cepat menghasilkan serta dapat meningkatkan perekonomian warga di Desa Siosar," kata Presiden Jokowi.
Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung berkunjung ke Desa Siosar, ingin melihat warga korban erupsi Gunung Sinabung yang direlokasi.
Kepala negara juga menikmati keindahan alam dan pemandangan Desa Siosar, yang berada di kawasan perbukitan "Puncak 2.000", serta menyaksikan dari jauh Gunung Sinabung.
Sebanyak 370 unit rumah tahap pertama telah selesai dibangun pemerintah di Desa Siosar, dan telah ditempati ribuan korban pengungsi Erupsi Gunung Sinabung.
Ratusan rumah tersebut, ditempati warga tiga desa, yakni Desa Simacem, Desa Suka Meriah, dan Bekerah, Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo.
Baca Juga : Presiden Pantau Terus Pembangunan Sumut
Kemudian relokasi pengungsi tahap kedua, untuk 1.873 KK di 14 hamparan akan selesai dikerjakan pada akhir tahun 2017.
Selain itu, 1.080 KK pengungsi lainnya merupakan tahap ketiga akan diselesaikan tahun 2018, dan 470 hektare lahan hunian, sudah ada penetapan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutahan (KLHK).
Ketika Presiden Jokowi menanyakan apakah lahan pertanian yang ditanami kentang dan kopi tumbuh subur, Suruiten mengatakan, mudah-mudahan tumbuh baik dan tidak ada mengalami kendala.
Sebab, menurut warga itu, bibit kentang yang diberikan pemerintah kepada petani di Desa Siosar cukap bagus dan berkualitas.
"Jadi, tanaman para petani pengungsi Erupsi Sinabung yang direlokasi di Desa Siosar tumbuh subur," ucap Suruiten, yang sudah dua tahun menetap di Siosar.
Jokowi juga meminta kepada petani di Desa Siosar agar dapat bertani dengan baik dan mengolah lahan perladangan secara benar.
"Semoga hasil pertanian berupa kentang dan tanaman lain, cepat menghasilkan serta dapat meningkatkan perekonomian warga di Desa Siosar," kata Presiden Jokowi.
Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung berkunjung ke Desa Siosar, ingin melihat warga korban erupsi Gunung Sinabung yang direlokasi.
Kepala negara juga menikmati keindahan alam dan pemandangan Desa Siosar, yang berada di kawasan perbukitan "Puncak 2.000", serta menyaksikan dari jauh Gunung Sinabung.
Sebanyak 370 unit rumah tahap pertama telah selesai dibangun pemerintah di Desa Siosar, dan telah ditempati ribuan korban pengungsi Erupsi Gunung Sinabung.
Ratusan rumah tersebut, ditempati warga tiga desa, yakni Desa Simacem, Desa Suka Meriah, dan Bekerah, Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo.
Baca Juga : Presiden Pantau Terus Pembangunan Sumut
Kemudian relokasi pengungsi tahap kedua, untuk 1.873 KK di 14 hamparan akan selesai dikerjakan pada akhir tahun 2017.
Selain itu, 1.080 KK pengungsi lainnya merupakan tahap ketiga akan diselesaikan tahun 2018, dan 470 hektare lahan hunian, sudah ada penetapan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutahan (KLHK).