Dikeluarkannya harga HET tersebut sebagai bentuk penegasan kepada para pemilik pangkalan dan eceran untuk tidak menjual harga diluar ketentuan yang sudah ditentukan Perindag.
Adapun harga HET gas dikeluarkan oleh Perindag Tapteng sebagai berikut: untuk Kecamatan Sibabangun Rp16.584/tabung, Kecamatan Sukabangun Rp17.084/tabung, Kecamatan Lumut Rp16.584/tabung, Kecamatan Pinangsori Rp16.584/tabung.
Kecamatan Badiri Rp16.584/tabung, Kecamatan Pandan Rp16.584/tabung, Kecamatan Tukka, Rp16.584/tabung, Kecamatan Sarudik Rp16.584/tabung, Kecamatan Sitahuis Rp16.584/tabung, Kecamatan Tapian Nauli Rp16.584/tabung, Kecamatan Kolang Rp17.084/tabung.
Kecamatan Sorkam Rp18.084/tabung, Kecamatan Pasaribu Tobing Rp18.084/tabung, Kecamatan Sorkam BaratRp18.084/tabung, Kecamatan Sosorgadong Rp18.084/tabung, Kecamatan Barus Rp18.084/tabung.
Kecamatan Barus Utara Rp18.084/tabung, Kecamatan Andam Dewi Rp19.084/tabung, Kecamatan Sirandorung Rp19.084/tabung, Kecamatan Manduamas Rp19.084/tabung.
Menurut Kadis Perindag Tapteng, Berlin Doloksaribu ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa surat pembinaan dan pengawasan barang bersubsidi LPG3kg sudah disebar dan ditempelkan di masing-masing pangkalan dan juga eceran sejak tangal 01 Agustus 2017 kemarin.
Hanya saja ketika ditinjau ke pangkalan dan ke eceran, tidak satupun pemilik pangkalan dan eceran yang mematuhi harga HET yang dikeluarkan oleh Perindag Tapteng itu.
Terbukti di tingkat pegecer yang ada di Jalan Oswald Siahaan Pandan yang jaraknya hanya ratusan meter dari kantor Disperindag Tapteng, gas 3kg dijual mulai dari harga Rp25ribu sampai dengan Rp28ribu.
Demikian juga di daerah lain. Surat yang dari Dagkopin tidak ada ditempelkan di warung-warung pegecer dan pangkalan.
Sementara itu para pengecer yang dimintai alasannya kenapa menjual harga lewat HET yang ditentukan Perindag mengatakan, bahwa mereka juga sudah mahal membeli dari pangkalan.
“Kami saja membeli dari pangkalan seharga Rp20-23ribu/tabung. Itupun sulit untuk mendapatkannya. Karena begitu masuk gas dari agen langsung habis,â€kata Mutiara salah seorang pengecer di Kecamatan Pandan, Kamis, (28/9).