Disela-sela peninjauan, Nikson menyempatkan diri untuk memberikan semangat dan motivasi kepada peserta yang mengikuti UNBK, agar dapat mengerjakan soal ujian dengan tenang dan fokus.
"Jangan terburu-buru, pahami dengan baik soalnya sebelum dijawab. Jagalah selalu kesehatan, dan teruslah belajar dan belajar,†katanya.
Menurutnya, keterbatasan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, sebagaimana dikeluhkan oleh pihak sekolah, masih menjadi kendala pelaksanaan ujian yang berbasis komputer tersebut.
“Keluhan pihak sekolah terkait sarana dan prasarana untuk pelaksanaan UNBK, baik itu soal ketersediaan perangkat komputer dan jaringan internet, masih menjadi kendala,†terangnya.
Keluhan tersebut disampaikan pihak sekolah kepada Bupati Taput di tengah agenda peninjauan pelaksanaan ujian yang digelar di dua sekolah menengah kejuruan negeri, yakni SMKN 1 dan SMKN 2, di Kecamatan Siatasbarita, Taput.
“Hal tersebut memang menjadi kendala, Pak. Baik itu ketersediaan perangkat komputer dan jaringan internet untuk pelaksanaan ujian,†ujar Kepala Sekolah SMKN 1 Siatasbarita, Lisbet Simamora.
Menyiasati perihal tersebut, Lisbet mengaku menyediakan sebahagian perangkat komputer untuk ujian dengan meminjam laptop maupun unit komputer milik siswa.
“Dalam pelaksanaan UNBK ini, kita juga menyiasati pelaksanaannya. Dimana, ujian digelar dalam sejumlah sesi yang dibagi dalam tiga ruangan ujian untuk mengakomodir pelaksanaan bagi 99 siswa sesuai jumlah komputer yang mampu disediakan pada setiap sesi,†sebutnya.
Berdasarkan informasi diperoleh, ujian berbasis komputer yang digelar pertama sekali ini diikuti oleh 567 siswa SMK Negeri, dan ratusan siswa SMK swasta Nahanson Parapat.