Medan, 2/11 (Antarasumut) - Nilai ekspor Sumatera Utara hingga triwulan III 2016 turun 4,33 persen dibandingkan periode sama sebelumnya atau mencapai 5,548 miliar dolar AS.
"Pada triwulan III 2015, nilai ekspor Sumut sudah sempat mencapai 5,799 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Rabu.
Penurunan nulai ekspor bukan hanya karena volume ekspor yang turun, tetapi juga disebabkan harga jual komoditas yang melemah.
Pada triwulan III 2015, volume ekspor sudah sebanyak 6.498 968 ton, sementara di periode sama 2016 tinggal 6.138.852 ton.
"Pada triwulan III 2016, sektor pertanian dan industri turun masing-masing 17,66 persen dan 0,81
persen," ujar Wien.
Nilai ekspor golongan barang Lemak dan Minyak Hewan Nabati misalnya turun 4,09 persen atau menjadi 2,357 miliar dolar AS.
Ekspor Karet dan Barang Dari Karet juga turun 18,85 persen menjadi 725, 012 juta dolar AS.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan, volume dan harga ekspor karet memang masih melemah.
Kalaupun ada kenaikan harga, tetapi belum seperti yang diharapkan dan bahkan masih berfluktuasi.
Kenaikan harga bukan akibat faktor fundamental, tetapi dampak menguatnya nilai tukar Yen terhadap dolar AS.