Tarutung, 8/9 (Antara) – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Dinas Pariwisata mengungkapkan, pelaksanaan festival danau Toba 2016 di Kecamatan Muara akan memamerkan seni beladiri khas sebagai salah satu budaya yang hampir punah, yakni “Mossak Batakâ€.
“Benar, kita memamerkan mossak batak, yakni seni beladiri khas batak,†ujar Gibson Siregar, Kadis Pariwisata Taput, di Tarutung, Kamis.
Menurut Gibson, seni beladiri tersebut akan dipamerkan pada hari keempat pelaksanaan festival, yaitu Senin, 12 September 2016.
“Selain untuk mempromosikan obyek wisata Muara di Tapanuli Utara. Kita juga ingin melestarikan keberadaan seni beladiri khas tersebut,†ungkapnya.
Dikatakan, peragaan mossak batak akan dipamerkan sejumlah ahli yang selama ini masih menekuni ilmu beladiri itu untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa mossak batak masih belum punah.
Dikutip dari berbagai sumber, mossak batak merupakan langkah dan jurus-jurus untuk menghidupkan dan mengaktifkan 9999 urat manusia.
Mossak batak juga merupakan seni bela diri untuk penyatuan darah manusia dengan Tuhan, untuk membela diri, serta bermanfaat bagi kesehatan.
Mossak Batak terdiri atas sembilan peringkat atau sabuk, sama dengan kitab Siraja Batak, yakni Sabuk Tapak Pagar, Sabuk Desa Nawalu, Sabuk Bintang Tuju, Sabuk Tapak Seleman, Sabuk Bintang Lima, Sabuk Siopat Suhi, Sabuk Bintang Tolu, Sabuk Bolat, serta Sabuk Ingsun.
Dalam Mossak Batak, setiap satu peringkat (sabuk) mempunyai sembilan jurus. Sehingga, dengan keberadaan sabutk, maka ada sejumlah total 100 jurus dalam mossak yang meliputi 81 jurus dalam peringkat ditambah 19 jurus aksara Batak.