Parapat, Sumut, 30/7 (Antara) - Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi meminta semua masyarakat menahan diri untuk kembali mengondusifkan keamanan di provinsi itu pascakerusuhan di Kota Tanjungbalai.
"Semua masyarakat diminta menahan diri, pihak keamanan sudah dan terus berupaya mengendalikan keamanan semaksimal mungkin di Tanjungbalai dan daerah lainnya pascakerusuhan Tanjungbalai," ujarnya di Parapat, Simalungun, Sabtu.
Gubernur mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan tentang kerusuhan di Tanjungbalai, Jumat (29/7) malam usai menghadiri acara Musyawarah Masyarakat Adat Batak dan Rapat Kerja Nasional Punguan Simbolon dohot Boruna di Parapat, Simalungun.
Acara itu dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri beberapa menteri antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Namun Gubernur tidak merinci bentuk pengendalian keamanan di Tanjungbalai. "Tanya Pangdam, tapi pastinya pihak keamanan berupaya menangani maksimal," katanya untuk kemudian bergegas memasuki kendaraannya meninggalkan lokasi acara.
Pangdam I/BB Mayor Jenderal TNI Lodewick Pusung yang hadir di acara itu belum bersedia memberi keterangan soal kerusuhan di Tanjubgbalai tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, pihak keamanan sudah dan terus mengendalikan situasi keamanan di Tanjungbalai setelah terjadi kerusuhan, Jumat malam.
Sebanyak tujuh warga yang melakukan penjarahan misalnya sudah diamankan ke Mapolres Tanjungbalai untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Untuk menjamin keamanan di Tanjungbalai, pihak kepolisian terus menyiagakan personel di berbagai lokasi.
Kasus keberatan itu sebenarnya sudah dibicarakan di rumah etnis tionghoa tersebut usai sholat Isya dan dilanjutkan hingga ke kantor polsek setempat.
Diduga marah dengan protes adzan, sejumlah massa melakukan aksi pembakaran dan pengrusakan sejumlah vihara setelah gagal merusak rumah etnis tionghoa yang protes tersebut.