Medan, 21/7 (Antara) - Presiden Joko Widodo memberikan isyarat tentang potensi besar pengembangan ekonomi di Sumatera Utara, terutama di bidang kepelabuhanan dan kepariwisataan.
Dalam sosialisasi UU Amnesti Pajak kepada kalangan pengusaha dan wajib pajak di Pulau Sumatera yang dipusatkan di Medan, Kamis, Presiden mengatakan potensi kepelabuhanan di Sumut muncul dengan pembangunan pelabuhan bertaraf internasional di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara.
Presiden berharap pembangunan Pelahuhan Kuala Tanjung yang berada di sekitar operasional PT Inalum tersebut sudah bisa diselesaikan pada tahun 2017.
Operasional pelabuhan tersebut akan menjadi hub logistik Indonesia di bagian barat dengan fasilitas yang cukup komplet sehingga pemberangkatan berbagai produk bisa melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.
Setelah selesai dibangun, Presiden mengharapkan kementerian terkait dalam melibatkan sejumlah perusahaan besar internasional di bidang kepelabuhanan untuk beroperasi di Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Kalau sudah beroperasi, ajak perusahaan besar seperti Dubai Port dan Rotterdam Port untuk ikut bergabung," katanya.
Sedangkan di bidang kepariwisataan, Sumut memiliki Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata baru Indonesia.
Di sekitar Danau Toba, pemerintah penyiapkan lahan seluas 400 hektare untuk menjadi lokasi pembangunan berbagai infrastruktur pendukung kepariwisataan.
Selama ini, kepariwisataan di Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar tetapi tidak berkembang karena tidak dikelola dengan baik.
Ia mencontohkan sektor pendukung di bidang transportasi udara yang kurang berkembang meski ada Bandara Silangit di sekitar Danau Toba.
Setelah bandara tersebut dikembangkan dan dibuat jadwal penerbangan tiga kali dalam seminggu yang mendapatkan respons positif, beberapa maskapai ikut membuka rute ke Bandara Silangit.
"Setelah dibuat seminggu tiga kali, yang lain masuk, Sriwijaya masuk, Lion masuk," katanya.
Presiden Isyaratkan Potensi Besar Ekonomi Sumut
Kamis, 21 Juli 2016 20:28 WIB 1907