Padangsidimpuan 12/2 (Antarasumut)- Kepala Perwakilan BI Sibolga Mohammad Junaifin mengapresiasi Kota Padangsidimpuan karena sejak Januari 2016 inflasinya hanya sebesar 0,72% (mtm), lebih rendah dari inflasi Sumatera Utara sebesar 0,88% (mtn), kondisi ini diharapkan dapat di pertahankan keberadaannya.
Hal tersebut disampaikan Mohammad Junaifin, didampingi Manager Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan BI Sibolga Agni Alam Awirya kepada MedanBisnis di selah-selah Rapat Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) se-Tabagsel yang dihadiri pejabat Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Padanglawas Utara, Mandailing Natal dan Padanglawas di Aula Kantor Walikota Padangsidimpuan, Kamis lalu.
Menurutnya, relatif tingginya inflasi di Kota padangsidimpuan disebabkan kenaikan harga volotile food yang bersumber dari kenaikan harga sub kelompok bumbu-bumbuan dan harga sub kelompok ikan segar.
Terjadinya inflasi bulan Januari 2016 juga menyebabkan laju inflasi tahunan Kota Padangsidimpuan sebesar 2,71 persen (yoy). Namun demikian secara komulatif hingga bulan Januari 2016 inflasi Kota Padangsidimpuan 0,72 persen (ytd), sehingga perkembnangan inflasi di Kota Padangsidimpuan masih dalam target sasaran nasional 4 + 1% , kata Junaifin.
Dijelaskan, andil beberapa jenis komoditas terhadap inflasi di Kota Padangsidimpuanbulan Januari 2016 di antaranya komoditas bawang merah sebesar 0,3232%, kentang 0,0955%, kembung/gembung gambolo 0,0546%, Tomat buah 0,0531%, bayam 0,0494%, dan bawang putih 0,0432%. Sedangkan deflasi andil seperti rimbang -0,1529%, cabai merah -0,0660%, beras -0,0577%, daun singkong -0,0214%, bensin -0,1297%, sawi hijau -0,0214% dan solar -0,0173%.
Sedangkan komoditas utama penyumbang inflasi di kota ini ada lima top (volatile food) yaitu beras, daging ayam ras, cabai merah, kembung, dan bawang putih. Untuk adminstered prices atau yang disebut komoditas administered prices spesifik daerah berdasarkan bobot dan/atau frekuensinya sering muncul (2013-2015). Kemudian komoditas inti spesifik daerah berdasarkan bobot dan/atau frekuensinya sering muncul (2013-2015).
Walikota Padangsidimpuan melalui Asisten II Ekbang, DR Alipada Harahap, berharap seluruh instansi terkait agar benar-benar melakukan tupoksinya dengan baik. Khususnya dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
Dinas Perindag juga diharapkan agar memantau kondisi harga di pasar secara terus meneruas dan dapat melaporkan harga kebutuhan pokok terkini, karena dengan itu kita bisa mengetahui kondisi inflasi daerah kita. Saya meminta TPID Kota Padangsidimpuan fokus terhadap pengendalian inflasi di daerah, kata Alipada Harahap.
Terpisah, Kadis Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Padangsidimpuan Parhimpunan Siregar, mengatakan, upayanya mendukung TPID Kota Padangsidimpuan dengan cara melakukan program pertanian yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Pada saat ini pihaknya juga terus terfokus pada budidaya padi, jagung dan kedelai. Kemudian membuat pemetaan wilayah pertanian sehingga dapat mengatasi inflasi yang ada di daerah ini.
Kepala Bagian Kesra Kota Padangsidimpuan Sumiati secara terpisah mengatakan, pihaknya akan terus memantau kondisi pertumbuhan ekonomi dan pergerakan harga di pasar dalam rangka upaya pengendalian inflasi daerah.
Ketua TPID Kota Padangsidimpuan Zulfeddy Simamora berharap seluruh komponen TPID agar benar-benar melakukan pemantauan harga yang setiap saat terjadi perubahan. Kemudian perlu mensingkronkan program yang berkaitan dalam menjaga inflasi daerah.
Kepala BI Sibolga Apresiasi TPID Kota Padangsidimpuan
Rabu, 20 April 2016 11:46 WIB 1867
Kepala Perwakilan BI Sibolga Mohammad Junaifin mengapresiasi Kota Padangsidimpuan karena sejak Januari 2016 inflasinya hanya sebesar 0,72% (mtm)