Langkat, Sumut, 14/4 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, bersama warga Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang melakukan penanaman mangrove seluas 53 hektare untuk pelestarian guna menjadikan tempat itu sebagai kawasan ekosistem nasional.
Sekretaris Daerah Langkat Indra Salahuddin di Stabat, Kamis, mengharapkan penanaman mangrove di Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang itu berdampak pada penetapan sebagai kawasan ekosistim nasional.
"Pelestarian mangrove yang dilakukan ini karena potensi besar Jaring Halus sebagai salah satu kawasan dimana mangrovenya bisa menjadi salah satu alternatif wisata, selain itu adanya ikan lumba-lumba yang selalu muncul di daerah itu," katanya.
Kawasan itu juga sudah dilihat secara langsung perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta perwakilan Kementerian Desa PDTT RI yang melihat langsung kearifan lokal masyarakat desa Jaring Halus yang mendukung penanaman dan pelestarian hutan manggove seluas 53 hektare.
"Mari kita dukung Desa Jaring Halus sebagai desa Kawasan Ekosistem Nasional, dan semoga kegiatan ini memberikan berkah bagi seluruh masyarakat di desa ini," katanya.
Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Amral Ferry mengatakan, Desa Jaring Halus adalah desa pesisir yang berpotensi untuk bisa menarik kunjungan wisatawan.
"Ragam potensi sumber daya alam di Jaring Halus merupakan prestasi membanggakan yang dimiliki Langkat. Hidup di pesisir, tapi hidup mereka cukup makmur terlebih lagi mereka cinta terhadap lingkungan, hal inilah yang menjadi keunggulan masyarakat Jaring Halus," katanya.
Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Ditjen PPMD Kementerian Desa RI Gunalan AP juga mengatakan hal yang sama, yakni potensi masyarakat Jaring Halus telah membuat desa itu direkomendasikan menjadi desa adat nasional.