Medan, 14/4 (Antara) - Potensi penerima sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil atau ISPO tahun 2016 diperkirakan bisa mencapai 300 lagi dari yang sudah menerima hingga April 2016 mencapai 149 perusahaan.
"Potensi itu mengacu pada sudah banyaknya pengusaha perkebunan dan industri sawit yang mendaftar/mengururus sertifikat ISPO tersebut," kata Koordinator Teknis ISPO Hardianto di Medan, Kamis.
Adapun penerima ISPO pada kebun dan pabrik yang terintegrasi itu di tahun 2015 masih hanya sekitar 96 perusahaan.
Ia menegaskan, pengusaha semakin menyadari pentingnya ISPO karena selain memang kewajiban, juga karena penting untuk kelangsungan bisnisnya.
"Isu negatif tentang sawit yang masih berkelanjutan memerlukan jaminan soal banyak hal seperti ramah lingkungan, dan ISPO adalah salah satu yang diperlukan," katanya.
Hardianto mengakui, pemberlakuan ISPO yang dimulai sejak 2011, penerapannya memang sedikit terhambat karena sebelumnya sudah ada sertifikasi lainnya seperti Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dan sedang berbenahnya terus pengusaha untuk melaksanakan "sawit hijau".
Terhambatnya penerapan ISPO tercermin dari harusnya semua atau sebanyak 800 perusahaan sudah tuntas mendapat ISPO di tahun 2014.
"Makanya pemerintah terus melakukan sosialisasi dan mendorong pengusaha untuk bisa secepatnya mendapatkan ISPO," katanya.
Bahkan petani juga diharapkan bisa mengantongi ISPO karena kriteria ISPO untuk petani juga sudah ada.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan, ISPO akan membuat industri sawit Indonesia mencapai tingkat keberlanjutan sesuai harapan pasar.
"Saya yakin, kalau dewasa ini masih banyak perusahaan yang belum disertifikasi karena memang masih terus berbenah untuk bisa memenuhi syarat untuk mendaftar dan mendapatkan ISPO itu," katanya.
DMSI sendiri, kata dia, melihat upaya serius dari Komisi ISPO untuk mencari terobosan dalam menyesuaikan standar agar di lapangan penerapannya tidak terhambat oleh hal-hal yang sifatnya formalitas dan menyulitkan.
Namun dia mengakui, khususnya untuk petani, peran Dinas Perkebunan daerah bisa mendorong pencapaian ISPO hingga 100 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut Gus Darlih Harahap mengatakan, belum ada petani murni yang mendapat ISPO.
"Tetapi petani yang binaan perusahaan sudah ada yang mengantongi ISPO dan itu semakin meyakini Apkasindo bahwa ISPO bisa dikantongi petani secara umum," katanya.
Tetapi, kata dia, dalam upaya itu, petani sangat membutuhkan bantuan pemerinah karena kriteria untuk bisa mendaftar atau mendapatkan sertifikat ISPO diakui cukup berat.
300 Perusahaan Berpotensi Terima ISPO 2016
Kamis, 14 April 2016 22:05 WIB 2649
"Tetapi petani yang binaan perusahaan sudah ada yang mengantongi ISPO dan itu semakin meyakini Apkasindo bahwa ISPO bisa dikantongi petani secara umum\"