Medan, 8/4 (Antara) - Nilai ekspor ikan dan udang Sumatera Utara bergerak naik di awal tahun 2016 atau menjadi 38,975 juta dolar AS dampak hasil tangkapan nelayan semakin banyak dan harga jual yang tren naik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Jumat, mengatakan pada Januari-Februari 2015, nilai ekspor ikan dan udang masih 37,753 juta dolar AS sementara di periode sama 2016 sudah 38,975 juta dolar AS.
"Memang kenaikannya masih kecil atau 0,85 persen, tetapi peningkatan itu menggembirakan karena produk tersebut menjadi salah satu andalan ekspor Sumut," ucapnya.
Menurut data, kata dia, kenaikan nilai ekspor didorong oleh ekspor yang semakin banyak dan harga yang lebih tinggi.
Kenaikan nilai ekspor golongan barang itu, ujar Wien, semakin terlihat di Februari 2016 atau mencapai 19,101 juta dolar AS.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut, Zonny Waldy mengatakan, Pemprov Sumut memang terus berupaya meningkatkan hasil tangkapan nelayan mulai dari membantu alat tangkap, perbaikan lingkungan di sekitar laut hingga pemberian asuransi nelayan.
"Dewasa inipun, Diskanla sedang memperjuangkan nelayan di 18 kabupaten/kota Sumut mendapat bantuan kapal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," tuturnya.
Selain berupaya meningkatkan hasil tangkapan di laut, kata Zonny, Diskanla juga sedang dan terus berupaya meningkatkan program budi daya laut, khusunya jenis ikan kakap putih di kalangan nelayan.
Menurut dia, budi daya laut jenis ikan kakap putih yang merupakan program pemerintah pusat itu cukup berhasil di Sumut.
Demfarm budi daya kakap putih dengan keramba jaring apung yang melibatkan kelompok petani nelayan terus ditingkatkan.