Medan, 17/2 (Antara) - Bupati dan wali kota di Sumatera Utara hasil pilkada serentak yang baru dilantik dituntut mampu menerapkan kepemimpinan dan pemerintahan yang partisipatif untuk menjawab kepercayaan masyarakat.
Usai pelantikan 15 kepala daerah di Lapangan Merdeka Medan, Rabu, anggota DPR RI Fadly Nurzal mengatakan, tidak dapat terbantahkan jika fenomena pilkada belakangan ini menunjukkan minimnya partisipasi masyarakat.
Kondisi itu menunjukkan kalau masyarakat belum menganggap dari pilkada yang diselenggarakan dapat membawa perubahan dalam taraf hidupnya.
Jika dinilai lebih ekstrem, kondisi itu juga menjadi isyarat jika masyarakt mulai kurang menaruh kepercayaaan pada penyelenggaraan pemerintah di daerah.
Karena itu, pelantika kepala daerah yang dihasilkan melalui pilkada tersebut harus menjadi titik balik dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Salah satu upaya efektif untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah dengan menjalankan pemerintahan yang partisipatif atau melibatkan peranan masyarakat.
Selain dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, kepemimpinan yang partisipasitif juga untuk menghilangkan kerumitan bagi pemda dalam menjalankan program di daerah.
"Karena bisa saja masyarakat tidak peduli. Akhirnya, penggunaan APBD hanya menjadi kegiatan rutin tanpa manfaat panjang," kata anggota DPR RI asal Sumut itu.
Menurut Fadly, rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan akan menyebabkan berbagai program pembangunan berpotensi menjadi sia-sia.
Ia mencontohkan pembangunan infrastruktur drainase atau jalan yang kondisinya akan mudah rusak jika tidak ikut dijaga oleh masyarakat.
"Jadi, harus partisipatif agar memberikan hasil maksimal," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Sebelumnya, Plt. Gubernur Sumut HT Erry Nuradi melantik 15 kepala daerah yang terdiri 14 bupati/wali kota hasil pilkada dan Plt. Bupati Bupati Tapanuli Tengah Sukran Jamilan Tanjung menjadi bupati definitif.
Adapun 14 kepala daerah yang dilantik adalah Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (Kota Medan), Muhammad Idaham-Timbas Tarigan (Binjai), M Syahrial-Ismail (Tanjungbalai), dan M Syarfi Hutauruk-Edipolo Sitanggang (Sibolga).
Setelah itu, Soekirman-Darma Wijaya (Kabupaten Serdang Bedagai), Remigo Yolando Berutu-Maju Ilyas Padang (Pakpak Bharat), Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Samosir), Darwin Siagian-Hulman Sitorus (Toba Samosir). Dosmar Banjarnahor-Saut Parlindungan Simamora (Humbang Hasundutan)Syahrul M Pasaribu-Aswin Efendi Siregar (Tapanuli Selatan).
Kemudian, Taufan Gama Simatupang-Surya (Asahan), Kharuddin Syah Sitorus-Dwi Prantara (Labuhanbatu Utara), Pangonal Harahap-Andi Suhaimi Dalimunthe (Labuhanbatu), Wildan Aswan Tanjung-Kholil Jufri Harahap (Labuhanbatu Selatan).
***2***
(T.I023/B/C004/C004) 17-02-2016 15:46:30