Rantauprapat, 17/12 (Antarasumut) - Peringatan HMPI (Hari Menanam Pohon Indonesia, BMN (Bulan Menanam Nasional) dan HCPSN (Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional Tingkat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015 dimeriahkan dengan pemberian bibit pohon dan pemberian santunan Purna Tugas dan Kemalangan dari Anggota Korpri serta pelepasan burung merpati.
Kegiatan peringatan HMPI, BMN dan HCPSN yang digagas oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Labuhanbatu ini di pusatkan di Halaman Kampus UNISLA Jalan H.M. Yunus Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Rantau Utara yang dihadiri Unsur Muspida, Sekdakab dan para Kepala SKPD serta Camat Rantau Utara.
Pj. Bupati Labuhanbatu Drs. Amran Utheh, M.AP pada kesempatan itu membacakan sambutan tertulis Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia DR.Ir. Siti Nurbaya, M.Sc yang pada intinya menyebutkan, kedepan arah kebijakan pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan difokuskan kepada penanganan isu-isu nasional, diantaranya ketahanan pangan yang akan dicapai melalui HKm, HD dan HTR seluas 12,7 Juta Ha.
Ketahanan energi dicapai melalui mini/mikro hidro sebanyak minimal 50 unit dan peningkatan pemanfaatan sampah dan limbah B3 untuk energy listrik.
Peningkatan penanganan perubahan iklim, ketahanan air yang dicapai melalui peningkatan perlindungan mata air dengan konsevasi tanah secara vegetative maupun sipil teknis dengan kegiatan pembangunan embung air, dam pengendali, dam penahan dan gullyplug.
Penurunan luas lahan kritis 5,5 Juta Ha di KPH dan DAS, pelestarian sumber daya alam melalui peningkatan persentase populasi 25 spesies satwa terancam punah sebesar 10% serta peningkatan produktivitas yang berdaya saing, semuanya ini dapat terjadi jika keberadaan tegakan hutan lestari.
Menteri melalui Pj. Bupati Labuhanbatu juga menyebutkan, Strategi percepatan rehabilitasi hutan dan lahan juga dilakukan melalui upaya-upaya yang melibatkan seluruh komponen masyarakat yang terdiri atas instansi pemerintahan, lembaga tinggi, pelaku usaha, ormas/LSM, perguruan tinggi dan sekolah serta seluruh masyarakat Indonesia.
Adapun strategi tersebut meliputi, pemberdayaan potensi anak sekolah dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi dan potensi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon sebanyak 5 pohon per-orang.
Melarang perijinan pengelolaan hutan gambut, melakukan penangaanan lahan gambut pasca kebakaran, salah satunya dengan pembuatan canalblocking dan penanaman kembali, melakukan seleksi dalam pemberian ijin tambang, moratorium penebangan, percepatan pelayanan perijinan di bidang kehutanan, dan reformasi birokrasi di segala lini.