Langkat, Sumut, 17/12 (Antara) - Angka kematian bayi yang dilahirkan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, masih tinggi diakibatkan kurangnya sarana pendukung yang ada pada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di berbagai kecamatan.
"Kematian bayi di daerah ini masih cukup tinggi," kata Ketua Forum Peduli Kesehatan Masyarakat Langkat Surkani di Stabat, Kamis.
Surkani menjelaskan berdasarkan data yang dirangkum oleh pihaknya angka kematian bayi dari ibu yang melahirkan untuk Tahun 2015 ini 75 bayi, yang tersebar di berbagai kecamatan akibat belum lengkapnya sarana dan prasarana yang ada di berbagi puskesmas.
Selain angka kematian bayi angka kematian ibu yang melahirkan juga cukup tinggi mencapai 20 orang, katanya.
"Ini harus menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan, agar angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan dapat ditekan sekecil mungkin pada tahun mendatang," sambungnya.
Untuk itu yang menjadi perhatian adalah sarana dan prasarana kesehatan bagi ibu melahirkan harus dilengkapi disetiap puskesmas, selain itu ambulans juga harus selalu siap di puskesmas, termasuk juga sarana jalan harus juga lebih diperhatikan.
"Selain itu juga dokter maupun bidan ketika ibu mau melahirkan butuh, mereka tidak berada di tempat, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit yang lebih jauh, sementara banyak jalan yang rusak akibatnya terkendala selama selama perjalanan, begitu sampai ke tujuan kondisi ibu yang mau melahirkan sudah kritis," ujarnya.
Hal-hal yang seperti ini harus menjadi perhatian, selain itu peranan lintas instansi juga diharapkan untuk mendorong agar memberikan pengetahuan utamanya kepada ibu yang mau melahirkan maupun keluarga mereka.
Surkani merasa yakin bila hal itu bisa dilakukan, maka angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan bisa ditekan sekecil mungkin.
Sementara itu data yang ada untuk Tahun 2014 angka kematian bayi mencapai 95 orang sementara angka kematian ibu melahirkan mencapai 16 orang. ***4***
Nurul H
(T.KR-IFZ/B/N005/N005) 17-12-2015 14:30:23
Angka Kematian Bayi Di Langkat Masih Tinggi
Kamis, 17 Desember 2015 14:30 WIB 3040
Kematian bayi di daerah ini masih cukup tinggi