Langkat, Sumut, 30/11 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalokasikan anggaran tahun 2015 mendukung program keluarga harapan sebesar Rp1,2 miliar, guna mendukung program pemerintah pusat memutus mata rantai kemiskinan yang masih begitu tinggi.
"Komitmen Pemkab Langkat sangat tinggi untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui PKH ini," kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu melalui Sekretaris Daerah Indra Salahuddin, di Stabat, Senin.
Indra Salahuddin menjelaskan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp1,2 miliar itu digunakan untuk membangun aula pertemuan bagi PKH, ruang rapat, sosialisasi PKH untuk 23 kecamatan, pengadaan perangkat kantor, serta mobil operasional.
Selain itu Pemkab juga akan mensinergikan PKH ini dengan program lainnya untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Langkat, baik dengan Dinas Kesehatan, Pendidikan, kegiatan keagamaan dan sejumlah program lainnya.
"Keseriusan Pemkab untuk mendukung PKH ini sekarang sudah berbuah hasil dimana Langkat meperoleh PKH Award 2015 dari Kementerian Sosial yang diserahkan Menteri Khofifah Indar Parawansa," katanya.
Dengan penghargaan ini akan menjadi dorongan untuk terus berbuat, sehingga pada saatnya kita dapat memutus mata rantai kemiskinan masyarakat, apalagi Bupati sangat mempunyai komitmen kuat untuk segera mengentaskan kemiskinan," sambungnya.
Kepala Kantor Sosial Rina Marpaung mengungkapkan ada sejumlah program unggulan yang akan diwujudkan untuk pengentasan kemiskinan di Langkat ini antara lain akan terus mengawal program pendamping guna mewujudkan anak Langkat yang sehat dan cerdas.
"Kita sudah melakukan pendataan dilapangan sekaligus akan terus menjalankan sosialisasi akan program sosial ini benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat miskin," katanya.
Selain itu pihaknya akan ters mengawal Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPPS) dimana berdasarkan data yang ada 13 persen warga daerah ini layak memperoleh bantuan.
"Anak-anak dari keluarga ini harus tercover untuk menerima bantuan PKH, kemudian untuk siswa dari keluarga miskin untuk pendidikan juga harus didapatkan mereka, dimana kita sudah mempunyai enaga pendamping 87 orang," ujarnya.***4***