Tebingtinggi, Sumut, 4/9 (Antara) - Pemerintah Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, membagikan 15 ribu masker kepada masyarakat di daerah itu guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan kabut asap kiriman yang melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir.
Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan di Tebingtinggi, Jumat, mengatakan kabut asap yang terjadi beberapa hari belakangan ini, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, selain jarak pandang semakin sempit, juga dapat berdampak pada kesehatan.
Untuk itulah pihaknya melalui RSUD .H. dr.Kumpulan Pane melakukan inisiatif membagi-bagikan masker kepada masyarakat terutama kepada pengendara sepeda motor dengan mengambil beberapa titik lokasi di kota itu maupun di sekolah-sekolah.
Kepada para pengendara, terutama roda dua diminta untuk lebih berhati-hati dalam melakukan perjalanan karena jarak pandang yang semakin dekat, sehingga sangat rentan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Kita lakukan antisipasi lebih awal mencegah dampak dari polusi asap yang bisa berdampak pada ISPA. Kondisi mendung yang dilihat ini, bukan karena akan datangnya hujan, tetapi itu kabut asap kiriman dari luar dan mengandung karbon dioksida yang tidak kita butuhkan, kita perlu oksigen," katanya.
Direktur RSUD.dr.Kumpulan Pane, Nanang Fitra Aulia mengatakan sejak adanya kabut asap, pasien di rumah sakit juga meningkat 30-40 persen setiap harinya terutama yang menderita ISPA dan sesak napas.
"Kondisi tersebut terutama menyerang anak-anak dan orang tua yang lanjut usia, kami anjurkan agar keluarga mengurangi kegiatan di luar rumah, terutama bagi anak-anak, dan masker ini juga akan kami bagikan di sekolah-sekolah," katanya.