Medan, 17/8 (antarasumut)- Instansi pemerintah di Kota Medan diketahui melalui survei P3M UMSU, belum bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan listrik secara hemat di tengah pasokan daya yang belum stabil.
Hal itu terungkap dalam paparan Analisis Perilaku Pelanggan Listrik di Kalangan Pemerintahan; Studi Penggunaan Energi Listrik pada Kantor-Kantor Dinas di Pemprovsu dan Pemko Medan tahun 2015 oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (P3M UMSU), di Kampus Jalan Mukhtar Basri, kemarin.
Pada paparan seminar hasil studi disampaikan oleh Ketua P3M UMSU Azuar Juliandi, turut dihadiri Rektor UMSU Dr Agussani, MAP, Wakil Rektor I Dr Muhyarsyah, General Manager PT PLN Wilayah Sumut Ir Dyananto, SH., MH, Manager PT PLN Area Medan Rizky Mohammad serta Humas PT PLN Wilayah Sumut.
Menurut Azuar Juliandi, banyak responden terutama pegawai yang bekerja di instansi Pemda mengaku bersikap boros menggunakan energi listrik karena rasa dendam akibat sering terjadi pemadaman lampu. Kemudian, mereka kurang bisa memaklumi pemadaman listrik karena alasan sulitnya menyediakan energi listrik yang memadai. Selain itu sanksi kepada pegawai yang tidak menggunakan energi listrik dengan hemat hampir tidak ada di instansi. Mayaoritas responden kurang memahami bahwa tarif listrik untuk kalangan pemerintahan lebih mahal dibanding untuk kalangan rumah tangga.
Masih terkait hasil survei ini, P3M UMSU memberikan kesimpulan dari hasil wawancara, bahwa surat Edaran Gubernur Sumut No.671/6906 tanggal 16 Juli 2014 dan No.671/6907 tanggal 16 Juli 2014 tentang gerakan penghematan listrik sebagian belum disosialisasikan. Selain itu sebagian besar tidak ada peraturan dan kebijakan tertulis jika ada hanya imbauan lisan. Mayoritas instansi tidak memiliki petuga/teknis yang khusus memilihara jaringan listrik, apalagi pembayaran rekening listrik cukup birokrasi, diusulkan pada awal tahun untuk pembiauaan belanja tahun berikutnya dengan pencairan setiap 3 bulan. Ini menyebabkan instansi melakukan penunggakan pembayaran listrik kepada PT PLN.
GM PT PLN Wilayah Sumut Dyananto menyambut baik survei ini di tengah Sumut mengalami defisit daya. Survei ini sangat penting untuk mengawali penggunaan energi listrik secara hemat harus dimulai dari instansi pemerintah yang diharapkan dapat dicontoh oleh masyarakat. Sementara Rektor UMSU Dr Agussani menyatakan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara siap menjadi percontohan (pilot project) di Medan untuk melakukan upaya penghematan dalam penggunaan listrik. Saat ini UMSU secara bertahap menuju upaya optimalisasi daya listrik sebagai bentuk kepedulian.