Inalum Kembali Peduli Korban Sinabung
Rabu, 12 Agustus 2015 9:14 WIB 2128
Batubara, 12/8 (Antarasumut) - Tidak lama setelah perayaan Idul Fitri lalu, PT Inalum (Persero) kembali menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Sinabung melalui Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam Erupsi Sinabung di Salah satu Posko Pengungsian yaitu di Paroki – Jl.Irian – Kabanjahe – Tanah Karo.
Bantuan tersebut diserahterimakan secara resmi oleh Manajemen PT Inalum yang diwakili oleh W.Djoko Laksono (Deputy General Manager Umum & CSR) didampingi Arfan Iqbal Hrp (Manager Pemberdayaan Masyarakat), M.Iqbal (Comdev Officer) dan Edi P. (Comdev Operator) kepada Letkol (Inf) Asep Sukarna (Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam Erupsi Sinabung) disaksikan Ketua Posko, Salah Satu Anggota DPRD Karo dan para pengungsi.
"Bantuan ini adalah sebagai bentuk solidaritas dan bantuan kemanusiaan kepada saudara-saudara kami yang sedang dilanda musibah erupsi Gunung Sinabung. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat sembari terus bersabar dan berdoa agar bencana ini cepat berlalu”, kata Djoko dalam sambutannya.
Adapun bantuan yang diberikan Inalum kali ini antara lain, 1.500 Kaleng/Kotak susu, 500 Lembar Handuk, 500 buah Sabun Mandi, 500 Karung beras ( 5 Kg/Karung), 500 Ikan Kaleng, 500 Roti Kaleng, 500 Kg Gula Pasir, 500 Kotak Teh, 250 Kg Kopi, 200 Lembar Tikar Plastik, 200 Lembar Sajadah, 200 Lembar Kain Sarung dan 2 unit tenda pengungsian.
"Mari kita ucapkan syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada Inalum yang sudah memberi bantuan. Kepada para korban diharapkan tetap bersabar dengan bencana ini,” timpal Letkol (Inf.) Asep Sukarna.
Djoko menambahkan sebelumnya Inalum juga telah beberapa kali menyalurkan bantuan kepada pengungsi erupsi Gunung Sinabung, seperti hand tractor, seng dan sembako.
“Sedangkan untuk beasiswa, Insya Allah dalam waktu dekat Inalum bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Karo juga akan menyalurkan bantuan beasiswa kepada 550 Murid SD,SMP, SMA atau Sederajat di Tanah Karo,” lanjut Djoko.
Acara penyerahan bantuan tersebut diakhiri dengan peninjauan tenda pengungsian dan melihat cendramata hasil kerajinan tangan para pengungsi.