Medan, 25/5 (Antara) - Rencana islah atau perdamaian Partai Golkar yang diajukan kubu Aburizal Bakri dinilai sebagai solusi terbaik dan harapan seluruh kader partai politik itu.
"Islah itu solusi terbaik yang ditunggu seluruh kader di Indonesia," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumatera Utara Wagirin Arman di Medan, Senin.
Malah, kata dia, banyak kader yang mengharapkan islah tersebut bersifat permanen demi mengembalikan kejayaan dan kebesaran Partai Golkar.
Untuk memberikan manfaat bagi seluruh kader, diharapkan islah tersebut bukan hanya demi menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Kalau tidak permanen, dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah di kemudian hari yang akan merugikan Partai Golkar," katanya.
Menurut dia, pihaknya berkeyakinan rencana islah itu akan berhasil karena seluruh kader Partai Golkar pasti pernah dididik atau menjalani pembekalan melalui instruktur yang merupakan kader senior.
Dalam pendidikan tersebut, setiap kader selalu diajarkan untuk mementingkan kepentingan lebih besar, baik untuk urusan bangsa mau pun demi kejayaan Partai Golkar.
Politisi senior Partai Golkar Sumatera Utara tersebut juga mengaku telah mendapatkan pendidikan itu ketika mengikuti pembekalan sebagai kader pada tahun 1976.
"Meski ada kepentingan pribadi, tetapi harus mengalah kalau ada kepentingan lebih besar," kata Wagirin.
Memang, kata dia, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie boleh memiliki konsep besar tentang pembangunan bangsa dan kejayaan Partai Golkar.
Namun konsep besar itu seharusnya bisa disatukan untuk kepentingan bangsa lebih besar. "Masalah yang ada tidak boleh berkelanjutan, makanya islah sebagai solusi terbaik yang ditunggu-tunggu rakyat," katanya.
Ia menambahkan, pilkada merupakan salah momen besar dalam menentukan perjalanan bangsa yang tidak boleh dilewatkan Partai Golkar.
Karena itu, sangat banyak kader di berbagai pelosok Tanah Air yang mengharapkan penyelenggaraan pilkada tersebut dapat menjadi momentum guna mewujudkan islah permanen.
"Partai Golkar memiliki konsep besar terhadap bangsa. Jadi, tidak boleh tidak ikut dalam setiap agenda bangsa," ujar Wagirin.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie mengatakan, islah dengan kubu Agung Laksono dilakukan untuk kepentingan pendaftaran calon kepala daerah pilkada.
"Nanti itu belakangan, yang penting daftarkan saja. Kalau sudah daftar dan sebagainya baru keputusannya di tangan DPP," katanya di Jakarta, Sabtu (23/5). ***2***
(T.I023/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 25-05-2015