Medan, 4/5 (Antara) - Nilai ekspor non migas Sumatera Utara triwulan I 2015 masih melemah/ turun 23,39 persen dari periode sama 2014 atau tinggal 1,829 miliar dolar AS.
"Masih terjadi terus penurunan devisa atau tinggal 1,829 miliar dolar AS di triwulan I 2015 dari periode sama 2014 yang sudah 2,387 miliar dolar AS akibat krisis global yang masih dirasakan," kata Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Bismark S Pardamean di Medan, Senin.
Penurunan nilai devisa terjadi pada semua sektor mulai pertanian, industri dan pertambangan dan penggalian.
Penurunan sektor pertanian mencapai 22,68 persen atau menjadi 416,767 juta dolar AS, sedangkan industri 23,40 persen jadi 1,412 miliar dolar AS.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa di Medan, menyebutkan, penurunan nilai devisa Sumut merupakan dampak melemahnya harga jual barang dan permintaan ekspor
Pada awal tahun ini, harga jual karet misalnya terus semakin tertekan.
Sedangkan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga berfluktuasi dengan kecenderungan menurun.
Kelompok CPO dan produk turunannya misalnya, kata dia, nilai ekspornya turun 26,70 persen dan karet melemah 35,48 persen.
"Meski tetap optimistis dengan harapan ekspor membaik, tetapi ada prediksi devia masih akan melemah karena pasar masih lesu," katanya. ***3***
(T.E016/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 05-05-2015 00:00:29