Tanjung Balai,3/11 (Antara Sumut) - Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, diminta mengusut tuntas praktik penyelundupan barang-barang illegal seperti pakaian bekas dan narkoba yang kian marak dan merajalela di Kota Tanjung Balai.
"Kita minta Kapolda Sumatera Utara segera melakukan pengusutan atas maraknya penyelundupan barang asal luar negeri di Kota ini," kata Sekretaris Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Tanjung Balai, Rizal, di Tanjung Balai. Rabu.
Ia mengemukan hal itu menyikapi terpajangnya sejumlah spanduk berisi tulisan"Selamat Datang Di Kota Illegal Monja (pakaian) Bekas dan Narkoba" mengatasnamakan masyarakat peduli Kota Tanjung Balai, Asahan yang dipajang di sejumlah tiitik di daerah setempat.
Menurutnya, keberadaan spanduk yang dipajang di depan gedung DPRD Tanjung Balai dan sejumlah lembaga penegak hukum yakni, Kantor Kejaksaan, Pengadilan Negeri dan Mapolres setempat, merupakan bentuk perlawanan masyarakat terhadap lemahnya pengawasan praktik penyelundupan dan peredaran narkoba.
"Meski tidak jelas siapa yang memajang spanduk itu, hal ini mengisyaratkan bahwa aparat terkait "tutup mata" terhadap maraknya praktik penyelundupan yang merugikan rakyat dan negara," katanya.
Kami (FKDM), lanjutnya, mencium aroma busuk adanya dugaan suap menyuap antara aparat institusi terkait dengan para pelaku penyelundup pakaian bekas maupun narkoba asal luar negeri.
Aroma suap menyuap itu mendekati kebenaran, dibuktikan dengan bebasnya penjualan pakaian bekas secara eceran maupun dalam partai besar yang masih berbentuk kemasan ballpres.
Padahal, larangan masuk pakaian bekas ke Indonesia jelas termaktub pada Surat Keputusan Menperindag Nomor. 624 tahun 2002, tentang larangan Import pakaian Bekas.
Namun, disesalkan Kepetusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu seakan tidak berlaku di Kota Tanjung Balai. Sebab praktik penyelundupan monja terkesan mendapat restu aparat penegak hukum.
"Untuk itu, Kapolda Sumatera Utara hendaknya segera turun tangan dan menindak oknum Pol Airud dan perwira Kepolisian di Mapolres Tanjung Balai yang disinyalir menerima setoran dari pelaku penyelundupan Ballpres serta bandar Narkoba," ujar Ketua Keluarga Intelektual Muda Partai Golkar Kota Tanjung Balai ini. (Yan)