Medan, 3/9 (Antara) - Konsumsi nasi atau beras masyarakat Sumatera Utara sudah menurun meski jumlahnya masih di atas angka nasional.
"Dewasa ini, kebutuhan beras penduduk di Sumut tinggal 136 kilogram dari 138 kilogram per kapita per tahun. Meski turun tetapi masih di atas angka nasional yang 113 kilogram," kata Gubernur Sumut, H Gatot Pujo Nugroho di Medan, Rabu.
Penurunan konsumsi nasi itu tentunya diapresiasi Pemerintah karena selain untuk menekan ketergantungan dengan beras juga mendorong kesehatan warga.
"Penurunan kebutuhan beras itu juga mengindikasikan program diversifikasi pangan seperti Manggadong atau makan ubi sebagai salah satu pengganti atau mengurangi konsumsi nasi dan edukasi soal makanan pengganti nasi di Sumut cukup berhasil,"katanya.
Namun karena jumlah kebutuhan beras itu masih di atas angka nasional, tentunya perlu edukasi lebih gencar lagi.
Kepala Perum Bulog Divre Sumut, Fasika Khaerul Zaman, menyebutkan meski Pemerintah menginginkan adanya diversifikasi pangan untuk menekan ketergantungan dengan beras, tetapi sebaliknya juga terus mengupayakan peningkatan produksi dan ketersediaan beras itu.
Pemerintah misalnya mendorong peningkatan produksi dan ketersediaan beras di dalam negeri termasuk di tangan warga.
"Program penyaluran Raskin, peningkatan produksi dan impor beras misalnya adalah beberapa hal yang menunjukkan Pemerintah komitmen menjaga ketersediaan bahan pangan utama itu di dalam negeri," katanya. ***3***
Nurul H
(T.E016/B/N. Hayat/N. Hayat)
Gubernur Apresiasi Turunnya Konsumsi Nasi Masyarakat Sumut
Rabu, 3 September 2014 18:53 WIB 995